Ia berharap kegiatan serupa akan berlanjut lantaran dinilai berdampak positif pada publik di Jatim. Serta, dapat mendongkrak perekonomian dan memberikan kemudahan akses pelayanan.
"Untuk E-Paspor ini adalah embrio yang kita lakukan ke depan kemudian akan kita evaluasi nanti dari teman-teman Imigrasi nanti untuk membuat konsep terkait apa yang diinginkan masyarakat. Alhamdulillah sejauh ini responnya luar biasa, ada yang berkonsultasi hukum secara maksimal ya terhadap pelayanan hukum tadi juga menanyakan bagaimana mendaftarkan merek dan kekayaan intelektualnya dan juga paspor tadi ada beberapa orang komunikasi dan konsultasi," tuturnya.
"Mengapa kita berikan paspor elektronik gratis? Karena ada rencana di pusat nanti akhir tahun seluruh layanan paspor itu harus elektronik. Kenapa harus elektronik? Karena entitas kita ini harus kuat dengan paspor biasa negara-negara lain menerima masuknya orang-orang kita ini masih tebang pilih dengan kita menggunakan layanan elektronik paspor kita bisa memasuki negara Jepang tanpa visa atau bebas visa," katanga.
Ramdhani optimis pelayanan dan produk E-Paspor yang sudah berjalan sesuai dengan standar ICO atau Internasional Civil Organization. Lantaran, regulasi di dalamnya mengatur tentang standarisasi paspor di seluruh dunia yang mengharuskan penggunanya memiliki paspor elektronik.
"Jadi rencana pemerintah di akhir tahun semua paspor di Indonesia itu harus di elektronika dan kita memberikan voucher 30 pelayanan paspor elektronik. Untuk persyaratannya ya sama yang membedakan adalah security feature paspor elektronik itu lebih rijid lebih bagus daripada paspor non elektronik. Jadi, kita masih dalam tahap transisi kita harapkan tahun depan kita seluruh paspor yang akan dikeluarkan kantor keimigrasian di seluruh Indonesia adalah paspor elektronik sesuai dengan perintah dari pusat," tutupnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan