Lebih lanjut Amir menyampaikan, terlebih menjelang Pemilukada serentak 2024, KPK melihat fenomena yang masih sering terjadi dalam kontestasi politik yang semakin membudaya dan mengkonstruksi, seperti money politic atau politik uang.
Untuk itu, KPK pun menyelipkan sosialisasi mengenai nilai antikorupsi khususnya pada sektor politik agar masyarakat tidak menerima dan menolak segala bentuk serangan fajar.
“Dalam kontestasi politik sendiri, uang dapat menentukan seseorang terpilih atau tidak, pemberian uang, barang, jasa atau materi lainnya yang menyebabkan politik berbiaya tinggi. Untuk itu, melalui rangkaian Roadshow Bus ini, KPK mengatisipasi fenomena tersebut dengan memberikan pemahaman mengenai pendidikan antikorupsi yang inklusif,” pungkas Amir.
Sementara, Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie menyampaikan apresiasinya kepada KPK karena telah hadir dan memilih Kabupaten Bangkalan sebagai lokasi pertama Roadshow Bus KPK.
Kegiatan ini, lanjut dia, dapat memperbaiki dan membangun pemerintahan yang lebih bersih di masa mendatang.
“Berbagai langkah perbaikan pun butuh dukungan, dengan kegiatan seperti ini menjadi salah satu kiat dalam membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan dan pencegahan. Tentu ikhtiar ini harus terus bersinambung dengan sepenuh hati, pun sebagai representasi dari sebuah simbol ketangguhan dalam memperjuangkan jati diri agar terhindar dari praktik korupsi,” kata Edie.
Untuk memperkuat konsistensi upaya pencegahan korupsi, dalam kegiatan ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menginisiasi penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pejabat Pemkab dan Asosiasi Kepala Desa (AKD) di Kabupaten Bangkalan, hingga pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, dan sosialisasi antikorupsi kepada masyarakat.
Editor : Nanang Ichwan