get app
inews
Aa Text
Read Next : Biadab! Pria Palestina Terluka dan Terikat di Atas Kap Mobil Tentara Israel

Tanpa Basa-Basi Bantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Ini Sosok Muhammad Ali Taher Raja Media Pale

Jum'at, 15 Maret 2024 | 02:36 WIB
header img
Dari kanan ke kiri; Dr Boumenshak, duta besar Prancis, Mohamed Zein Hassan, Presiden Liga Kemerdekaan Indonesia, Muhammad Ali Taher, Menteri Luar Negeri Indonesia Haji Agus Salem, dan Mohamed Rashidi, duta besar Indonesia untuk Mesir. Foto/Ist/@eltaher.or

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Nama Mohamed Ali Eltaher , atau lindah orang Indonesia terbiasa menyebut Muhammad Ali Taher , mungkin tidak familiar, bahkan terdengar asing. Padahal, raja media dari Palestina punya peran yang tidak kecil dan ngak pernah basa-basi dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ayah Muhammad Ali Taher bernama Aref Eltaher dan ibunya Badieh Kurdieh.

Muhammad Ali Taher merupakan salah satu dari tujuh bersaudara -tiga perempuan dan empat laki-laki. Keluarganya berasal dari marga Jaradat, yang tersebar di seluruh Palestina bagian utara. Termasuk keturunan Juhayna, salah satu marga terkenal di Arab Saudi. Muhammad Ali Taher pindah ke Mesir pada Maret 1912, pertama kali tiba di Port Said sebelum menetap di Kairo.

Memulai karier sebagai jurnalis di surat kabar Fata Al Arab yang berbasis di Beirut. Dia pernah menulis artikel yang memperingatkan niat gerakan Zionis untuk membangun negara Yahudi di Palestina.

Diketahui Muhammad Ali Taher lahir 1896 di Nablus, kota di Tepi Barat (West Bank) bagian utara, sekitar 49 kilometer utara Yerusalem, Palestina. Nablus, pada 72 M oleh kaisar Romawi Vespasianus dikenal dengan Flavia Neapolis, merupakan pusat perdagangan dan budaya Palestina.

Muhammad Ali Taher kemudian menerbitkan surat kabar miliknya sendiri dan semasa hidupnya punya tiga surat kabar, yaitu Ashoura, Al-Shabab, dan Al-Alam Al-Masri. Surat kabar Ashoura (Oktober 1924 – Agustus 1931) merupakan media utama milik Muhammad Ali Taher. (p. 60, @eltaher.org) Sedangkan Al-Shabab terbit mulai Agustus 1931 sampai Januari 1937, menggantikan Ashoura yang dibekukan pemerintah Mesir.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut