get app
inews
Aa Read Next : Jadi Tentara Bayaran Bela Ukraina, Rusia Sebut 4 dari 10 WNI Tewas

Demi Rusia yang Bebas, Janda Mendiang Alexei Navalny Bersumpah Lanjutkan Perjuangan Suami

Selasa, 20 Februari 2024 | 15:45 WIB
header img
Janda mendiang Alexei Navalny bersumpah akan melanjutkan perjuangan suaminya untuk Rusia yang bebas (Foto: EPA)

RUSIA, iNewsSidoarjo.id - Janda Alexei Navalny, Yulia Navalnaya, telah bersumpah untuk melanjutkan pekerjaan mendiang suami untuk memperjuangkan Rusia yang bebas. Hal ini terungkapkan dalam sebuah video yang diposting pada Senin (19/2/2024).

Suaranya yang terkadang bergetar karena kesedihan dan kemarahan, Navalnaya meminta pemirsa untuk berdiri di sampingnya dan berbagi kemarahan dan kebencian terhadap mereka yang berani membunuh masa depan kita.

Kini, Navalnaya yang sebelumnya menghindari sorotan,mengindikasikan bahwa dia mungkin siap melanjutkan perjuangan politik suaminya demi perubahan di Rusia.

"Tiga hari lalu, Vladimir Putin membunuh suami saya Alexei Navalny. Putin membunuh ayah dari anak-anak saya. Putin merampas hal terpenting yang saya miliki. Orang yang paling dekat dengan saya dan paling saya cintai," ujarnya dalam video, dikutip dari okzone.com pada Selasa (20/2/2024).

Dia berjanji untuk terus berjuang demi Rusia.

“Kita perlu menggunakan setiap kesempatan – untuk melawan perang, melawan korupsi, melawan ketidakadilan. Untuk memperjuangkan pemilu yang adil dan kebebasan berpendapat. Untuk berjuang merebut negara kita kembali, Rusia yang bebas, damai, bahagia, Rusia indah di masa depan, yang sangat diimpikan oleh suamiku,” lanjutnya.

Dia juga menuduh pihak berwenang menyembunyikan jenazah suaminya. Seperti diketahui, kematian Navalny di penjara diumumkan pada 16 Februari lalu. Dalam pesan videonya, Navalnaya mengatakan dia yakin pihak berwenang sedang menunggu jejak agen saraf mematikan Novichok menghilang dari tubuh Navalny.

Diketahui Navalny, yang merupakan pemimpin oposisi paling signifikan di Rusia selama dekade terakhir, telah menjalani hukuman 19 tahun penjara atas tuduhan yang dianggap bermotif politik.

Dalam video tersebut, Navalnaya juga mengatakan bahwa dia tahu secara pasti mengapa Putin membunuh Alexei tiga hari lalu dan berjanji akan merilis informasi tersebut segera mungkin. Otoritas penjara di koloni hukuman Siberia tempat dia ditahan mengatakan dia pingsan setelah berjalan-jalan dan tidak pernah sadar kembali.

Jenazah Navalny belum diserahkan kepada keluarganya, meskipun ibu dan pengacaranya telah melakukan perjalanan ke penjara terpencil tempat dia ditahan segera setelah berita kematiannya tersiar. Upaya untuk menemukan jenazah telah berulang kali dihentikan oleh kamar mayat penjara dan pihak berwenang setempat.

Pada Senin (19/2/2024), Kremlin mengatakan penyelidikan atas kematian Navalny sedang berlangsung dan belum ada hasil.

Belakangan, juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengatakan bahwa para penyelidik mengatakan kepada ibu Navalny bahwa mereka tidak akan menyerahkan jenazahnya selama dua minggu saat mereka melakukan "analisis kimia". iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut