Data menunjukkan bahwa ada lima fenotipe reguler dalam sistem golongan darah P, yaitu P1, P2, P1k, P2k, dan p. Namun, dari semua subtipe tersebut, subtipe P1 dan P2 cenderung menjadi yang paling umum. Cao Guoping, seorang Spesialis Transfusi yang mendeteksi peristiwa langka ini, menyatakan bahwa individu dengan golongan darah langka seperti ini dapat memberikan transfusi darah kepada mereka yang memiliki jenis darah serupa.
Sebagai contoh, golongan darah p hanya dapat menerima transfusi dari golongan darah yang sama, terutama berlaku penting pada situasi seperti kehamilan.
“Dalam kasus perempuan dengan golongan darah ini, keberadaan antibodi ‘anti-Tja’ yang menyerang plasenta secara langsung dapat menyebabkan keguguran berulang dan bayi lahir mati,” kata Cao, dikutip dalam laman South China Morning Post, Senin (8/1/2024).
Dilansir dari Okezone.com, mayoritas penduduk dunia termasuk dalam kategori sistem golongan darah ABO dan Rh, tetapi terdapat golongan darah yang lebih jarang seperti sistem antigen Hh/Bombay serta golongan darah P.
Golongan darah tanpa Rh dikenal sebagai golongan darah 'emas', karena tidak mengandung antigen Rh di dalam sel darah merah. Di Tiongkok, golongan darah Rh-negatif juga dikenal sebagai 'darah panda' dan menyumbang sekitar 0,4 persen dari populasi negara tersebut.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan