K pun mengakhiri hidupnya pada Mei 2023. Bahkan setelah K meninggal, debt collector tetap meneror keluarga korban lewat sambungan telepon. Pihak keluarga berusaha menjelaskan K telah meninggal, namun tak digubris.
"Jawaban dari DC (debt collector) adalah 'alah bohong' 'mana bukti nya' 'ga mau tau bayar sekarang juga'. Keluarga kemudian mengirimkan catatan kematian K. DC ga mau tau dan mengatakan catatan kematian K adalah palsu," tulis akun @rakyatvspinjol.
Akun tersebut menceritakan, kasus ini pernah sampai ke polisi. Pihak kepolisian bahkan sempat menemukan surat terakhir yang ditulis K, isinya menyatakan pinjol merusak hidupnya. Akun @rakyatvspinjol menyampaikan thread tersebut dibuat untuk meningkatkan perhatian pemerintah terhadap pinjol legal.
Akun itu juga mengingatkan debt collector pinjol tersebut atas tindakannya yang dinilai melewati batas.
"Karena kalian seorang anak perempuan usia 3 tahun harus kehilangan ayahnya," tulis @rakyatvspinjol. Teror dari debt collector terus berlanjut hingga Senin (18/9/2023). Akun itu juga mengunggah screenshot SMS yang dikirimkan debt collector ke nomor HP K. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan