Dengan tidak adanya pihak yang mau berkompromi, imbuh laporan The Times, konflik kemungkinan akan berlanjut untuk jangka panjang.
Berbicara kepada Washington Post, Presiden Polandia Andrzej Duda, salah satu pendukung setia Kyiv, mengakui bahwa militer Ukraina saat ini tidak dapat melakukan serangan balasan yang sangat menentukan terhadap militer Rusia.
Para pejabat AS dan Barat lainnya, yang dikutip CNN tanpa disebutkan namanya, memprediksi bahwa "sangat tidak mungkin" pasukan Kyiv akan dapat membuat kemajuan yang akan mengubah keseimbangan konflik ini.
Ukraina meluncurkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu pada awal Juni, memusatkan upayanya di banyak titik di sepanjang garis depan dari Zaporizhzhia hingga Wilayah Donetsk.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi Kyiv telah berubah menjadi kegagalan yang sejauh ini merugikan Ukraina 43.000 personel dan 4.900 unit perangkat keras militer. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan