Ben D Hadjon, juru bicara Yunus Susanto menambahkan, kompetisi dalam pemilihan ketua merupakan hal yang biasa dalam sebuah organisasi. Pastinya ada yang menang ada juga yang kalah.
Menurut dia, soal kalah dan menang dalam kompetisi itu hal yang biasa, akan tetapi bukan ajang menjadikan permusuhan. Apalagi, lanjut dia, Peradi merupakan organisasi suatu profesi dimana berisi orang-orang yang berintelek yang menghargai hakekat prosedur yang ada.
"Ini bukan tentang menang dan kalah. Melainkan suatu komitmen kami bersama dalam membangun Peradi Sidoarjo kedepannya," pesannya.
Meski demikian, Ben mengungkapkan bahwa pemimpin yang baru terpilih kedepannya akan melanjutkan dari apa yang telah diletakkan dari ketua sebelumnya, sebagai kerangka dasar mengembangkan Peradi Sidoarjo kedepannya.
Salah satunya, lanjut dia, melakukan renovasi atau perbaikan Kantor DPC Peradi Sidoarjo. Program tersebut masuk dalam daftar program 100 hari ke depan.
"Selain itu, juga ada pengadaan kendaraan untuk operasional. Dan pemotongan iuran sebesar 50 persen untuk kartu anggota Peradi," jelasnya.
Selain itu, juga melanjutkan program Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi baik di Surabaya maupun di luar Kota Surabaya.
Editor : Nanang Ichwan