KYIV, iNewsSidoarjo.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa sementara Ukraina telah merebut kembali separuh wilayah yang awalnya direbut Rusia dalam invasinya.
Dia mengungkapkan Kyiv menghadapi "perjuangan yang sangat keras" untuk merebut kembali lebih banyak lagi.
"Ini sudah diambil kembali sekitar 50% dari apa yang awalnya disita," kata Blinken dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu (23/7).
"Ini masih relatif awal dari serangan balasan. Itu sulit," katanya. "Itu tidak akan dimainkan selama satu atau dua minggu ke depan. Kami masih melihat saya pikir dalam beberapa bulan." Jelasnya.
Dikutip dari sindonews.com pada Senin (24/7/2023) akhir bulan lalu, Presiden Volodymyr Zelenskiy dikutip mengatakan bahwa kemajuan serangan balasan terhadap pasukan Rusia "lebih lambat dari yang diinginkan."
Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di selatan dan wilayah di sekitar kota Bakhmut yang hancur di timur, tetapi belum memiliki terobosan besar melawan garis pertahanan Rusia yang sangat kuat.
Ketika ditanya apakah Ukraina akan mendapatkan jet tempur F-16 buatan AS, Blinken mengatakan dia yakin akan mendapatkannya.
"Dan fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka melakukannya, mereka terlatih dengan baik, mereka dapat merawat pesawat, dan menggunakannya dengan cara yang cerdas," terangnya.
Koalisi 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 pada Agustus di Denmark, dan pusat pelatihan akan didirikan di Rumania. Ukraina telah lama meminta F-16 buatan Lockheed Martin, tetapi Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, mengatakan bulan lalu tidak ada keputusan akhir tentang Washington yang mengirim pesawat itu.
Pejabat AS memperkirakan akan memakan waktu setidaknya 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman pesawat. Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina lebih dari USD41 miliar sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan