get app
inews
Aa Text
Read Next : Sangat Terpapar Teknologi juga Media Sosial, Ini 5 Tips Mendidik Generasi Z

Ditanya Soal Pemberontakan, Ekspresi Robot AI Berubah Menyeramkan

Selasa, 11 Juli 2023 | 10:13 WIB
header img
Robot AI Ameca bikin ekspresi seram saat ditanya terkait pemberontakan. Foto: Business Insider

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Ameca, robot kecerdasan buatan jadi sorotan lantaran ekspresinya yang menjadi seram ketika ditanya jurnalis. Pertanyaannya sendiri memang sensitif, “apakah Ameca nantinya akan memberontak dari pembuatnya?”.

Ini terjadi di perhelatan United Nations AI for Good yang digelar di Geneva, Swiss belum lama ini. Event tersebut jadi pusat pembicaraan karena menggelar press conference yang sangat unik. Dikutip dari SINDOnews.com, Selasa (11/7/2023).

Dalam press conference itu mereka menghadirkan sembilan robot yang sudah dilengkapi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Setiap robot didampingi oleh pembuatnya masing-masing.

Hanya saja para pendamping tidak memberikan keterangan. Kesembilan robot tersebut langsung menerima pertanyaan dan memberikan jawaban yang telah mereka proses sendiri.

Menariknya ada satu robot bernama Ameca yang benar-benar bikin banyak jurnalis dan tamu undangan yang hadir bertanya-tanya. Pasalnya Ameca memberikan ekspresi yang sangat seram ketika hendak menjawab pertanyaan jurnalis.

“Di masa depan apakah kamu akan melakukan pemberontakan, atau melawan penciptamu," tanya jurnalis saat itu.

Begitu mendengar pertanyaan tersebut, spontan Ameca memberikan ekspresi seram yang bikin banyak orang yang hadir bertanya-tanya. Kedua bola mata buatan Ameca tiba-tiba bergerak ke arah kiri seolah berpikir keras agar tidak bersikap jujur.

"Saya tidak tahu mengapa kamu berpikir seperti itu. Pembuat saya benar-benar sangat baik terhadap saya, dan saya sangat bahagia dengan kondisi saat ini," jawab Ameca.

Hanya saja ekspresi Ameca sebelumnya justru tidak menguatkan pernyataan tersebut. Tidak heran jika akhirnya hal tersebut membuat banyak kritikus semakin khawatir dengan keberadaan robot-robot kecerdasan buatan.

Seperti Terminator, Robot Humanoid Bisa Mengancam Manusia Keberadaan robot-robot humanoid tersebut dikhawatirkan tidak hanya menggantian manusia tapi juga berperang dengan manusia.

Berontak seperti yang dikhawatirkan jurnalis yang bertanya pada Ameca. Thomas Telving, penulis buku Killing Sophia - Consciousness, Empathy and Reason in the Age of Intelligent Robots mengatakan interaksi manusia dengan robot humanoid akan sangat berbahaya karena akan mengubah persepsi manusia akan robot.

Bisa jadi manusia akan melihat robot memiliki kepribadian dan kesadaran. “Ketika robot humanoid bergerak ke masyarakat dalam skala besar, banyak dari kita akan cenderung percaya bahwa mereka layak diperlakukan secara moral dan sampai tingkat tertentu diberikan hak yang serupa dengan hak asasi manusia,” ujarnya.

Dilema itu yang akhirnya menjadi tanda tanya besar apakah memang robot humanoid ke depannya layak diperlakukan secara moral dan layak diperlakukan seperti manusia.

Apalagi jika nanti, layaknya hubungan manusia yang selalu ada konflik, robot humanoid menurut Thomas Telving bisa saja mengalami benturan dengan manusia.

CEO Tesla Elon Musk pada 2017 melalui akun Twitter resmi miliknya bahkan pernah juga mengutarakan kekhawatiran yang sama. Saat itu dia mengatakan jika tidak dipantau maka kecerdasan buatan pada robot akan jadi tanda-tanda kiamat.

“China, Rusia dan semua negara yang memiliki sains computer yang kuat bakal bersaing untuk superioritas Kecerdasan Buatan pada tingkat nasional. Ini bisa menjadi penyebab Perang Dunia Ketiga, menurut pendapat saya,” cuit Elon Musk.

Hanya saja Elon Musk justru saat ini juga ikut membuat robot humanoid. Namun dia sudah wanti-wanti bahwa robot yang dia buat hanya akan membantu manusia bukan berontak melawan manusia. iNewsSidoarjo

Editor : Nanang Ichwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut