Ia juga menjelaskan ada lima jembatan yang rusak akibat bencana lahar dingin Semeru ini, yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, kemudian jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan.
Selanjutnya, jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jembatan Limpas penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan Jembatan Kalibiru penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Sekda Pemprov Jatim, Adhy Karyono, mengatakan untuk mempercepat penanganan perlu sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
"Fokus kami adalah menyelesaikan infrastruktur, penanganan keselamatan manusianya sudah tertangani, tinggal dibagi saja pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Lumajang berbuat apa untuk menyelesaikan infrastruktur yang perlu ditangani dengan cepat," katanya.
Sementara itu, Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan Pemkab Lumajang bersama Pemprov Jatim dalam penanganan tanggap darurat bencana longsor dan lahar dingin.
"Penanganan darurat sudah dilakukan dengan baik dan benar, meminimalisasi dampak korban, yang terdampak tidak bertambah menderita, artinya terkait dengan penanganan pengungsi sudah tertangani dengan baik," tuturnya.
Ia mengatakan infrastruktur vital yang rusak akibat bencana tersebut akan segera ditangani, seperti halnya jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang yang terputus materiel lahar dingin akan segera dibangun secara permanen dalam waktu dekat.
"Pemasangan jembatan bailey tidak jadi, sehingga segera dilakukan pembangunan jembatan permanen yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan," tutupnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan