Kapal patroli, kata Imam, seharusnya memiliki tiga kemampuan yakni kemampuan deteksi, kemampuan penindakan, berupa persenjataan dan yang ketiga adalah kemampuan untuk melindungi diri. karena jika berbicara patroli yang dihadapi adalah musuh secara langsung.
Maka dari itu ketiga kemampuan itu harus kita miliki. Tak hanya itu, untuk peperangan, anti kapal selam, hingga saat ini belum terealisasi kemampuannya.
“Untuk mewujudkan alutsista yang mumpuni, kita berjuang untuk memiliki helikopter anti kapal selam yang memiliki kemampuan anti kapal selam secara full yakni memiliki alat deteksi, alat penindakan berupa senjata terpedo, dan juga memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya,”ujar Imam.
“meski alutsista kita jauh dari ideal, karena kemampuan anggaran negara terbatas, kita akan memenuhi kebutuhan itu, dengan bertahap dan menganut skala prioritas,”imbuhnya.
Selain alutsista, lanjut Imam, pembangunan pengkalan udara angkatan laut kedepan, akan ada beberapa pangkalan yang akan dibentuk, antara lain Lanudal di Bengkulu, Tarakan Ambon dan Sorong. Namun hingga saat ini masih dalam proses pengkajian.
“Beberapa pengkalan udara Angkatan laut akan di bangun, tapi masih proses pengkajian. Dari hasil sarasehan dan webinar. Hasil penelitian Rektor UHT menyebutkan keberadaan lanudal bengkulu dinilai sangat strategis dan segera untuk di realisasikan. Termasuk juga lanudal sorong sebagai pangkalan pendukung untuk pesawat-pesawat yang ada di papua. Sedangkan sampai saat ini, wilayah Papua baru ada satu pangkalan yang berada di Biak,”pungkas Imam.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan