SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Puncak Harla 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo bakal ada banyak pernak-pernik mulai posko untuk istirahat, makan gratis, bazar, UMKM hingga kosultasi hukum.
Ya, untuk konsultasi hukum ini juga disediakan gratis oleh Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBH NU).
Bagi jemaah yang hadir dan memiliki persoalan hukum bisa langsung berkonsultasi di posko yang disediakan di area parkir timur GOR Delta Sidoarjo.
"Nanti akan ada sekitar 500 pengacara yang akan memberikan konsultasi seputar hukum," ucap Panitia Pelaksana yang juga Ketua LPBH NU Sidoarjo Sudiro Husodo ketika dikonformasi iNewsSidoarjo.id, Minggu (5/2/2023).
Sudiro menjelaskan, posko yang disediakan untuk konsultasi hukum tersebut mulai dibuka pada Senin (6/2/2023) sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Kemudian, sambung dia, pada puncak Harlah 1 Abad NU pada Selasa (7/2/2023) dengan jam buka yang sama dengan hari sebelumnya. "Kami persilahkan bagi jamaah yang ingin berkonsultasi seputar hukum bisa langsung mengunjungi posko LPBHNU. Semuanya akan dilanyani secara gratis," ungkapnya.
Lebih jauh menurut dia, LPBHNU merupakan salah satu Lembaga yang dibentuk oleh Organisasi Induk Nahdlatul Ulama yang diberi tugas untuk melaksanakan pendampingan baik litigasi maupun non litigasi, penyuluhan, konsultasi, penemuan hukum dan kajian kebijakan hukum kepada masyarakat kurang mampu khususnya warga NU (Naddliyin) di seluruh Indonesia.
"Dengan demikian, sesuai peran dan fungsinya, LBHNU akan tetap konsisten untuk melakukan pendampingan hukum baik non litigasi maupun litigasi kepada seluruh warga NU, dengan tetap berpedoman pada Qonun Asasi yang dibuat oleh pendiri Nahdlatul Ulama, yakni Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari yang mengandung tuntunan bagaimana warga NU harus bersatu dan bersikap setiap menghadapi berbagai masalah dan cobaan," ungkapnya.
Sementara dalam tataran implentasi, ungkap dia, LPBHNU akan tetap menjadikan KH Abdul Wahab Hasbullah, sang penggerak NU sebagai inspirasi dalam berkhidmah di bidang advokasi, dimana pada periode awal berdirinya Nahdlatul Ulama di era 30-an.
Beliau, ungkap dia, adalah sebagai seorang Advokat sebagaimana dituturkan oleh Mr. Ali Sastroamijoyo, salah seorang penggerak bangsa di awal kemerdekaan RI sebagaimana dalam buku otobiografi KH Saiffudin Zuhri ”Berangkat dari Pesantren” yang menjadi Menteri Agama di era 60-an.
"Dengan demikian, pengalaman sebagai pembela “wong cilik dan rakyat miskin” dalam berbagai sidang di pengadilan Hindia Belanda dan pembelaan Ulama, Kyai dan Penggerak Nahdlatul Ulama pada periode awal, akan dijadikan oleh LPBHNU sebagai tonggak sejarah Kebangkitan Peradaban Baru atas spirit perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah dalam berkiprah dalam dunia hukum," pungkas dia.
Editor : Nanang Ichwan