Menurut Muhdlor, sapaan Bupati Sidoarjo itu mencontohkan, ada pondok prestasinya nomor satu di Asia, tapi tidak jadi berita nasional. Karena, dari Ponpes sendiri yang tidak mempunyai kemampuan jurnalistik dan tidak bisa membrandingnya.
Para santri peserta ngaji jurnalistik PWI Sidoarjo ketika foto bersama Bupati Ahmad Muhdlor. (Foto : Nanang Ichwan/iNewsSidoarjo).
Muhdlor berharap para santri memiliki bekal ilmu jurnalistik dan dapat membranding kegiatan positis di pesantren. Selain itu, dengan memiliki bekal ilmu menulis, para satri bisa menebarkan informasi positif di media sosial.
“Pondok pesantren ini menarik dan unik. Tapi kalau kemudian orang-orang di dalam pesantren tidak kreatif, ya wassalam. Pondok pesantren sekarang membutuhkan keahlian ilmu jurnalistik ini. Era sekarang ini harus dikuasai ilmu menulis itu,“ jelasnya.
Editor : Nanang Ichwan