get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Warga Meriahkan Mlaku Bareng Milad ke-56 RS Siti Khodijah Sepanjang

Gelar Ngaji Jurnalistik, PWI Sidoarjo Harapkan Bibit Wartawan dari Santri

Rabu, 28 September 2022 | 20:58 WIB
header img
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor didampingi Ketua PWI Sidoarjo Mutain dan Plt Kadis Kominfo Didik Tri Wahyudi ketika menyerahkan simbolis kaos kepada salah satu santriwati Ponpes Al-Amanah, Junwangi, Krian. (Foto : Nanang Ichwan/iNewsSidoarjo).

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo menggelar ngaji jurnalistik atau pelatihan jurnalistik bagi santri pondok pesantren yang digelar di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (28/9/2022).

Harapannya, agar para santri semakin melek media, sehingga nantinya bisa memahami dan minat belajar jurnalistik, dan pada akhirnya memiliki skill menulis berlandaskan ilmu jurnalistik.

"Harapannya nanti bisa tumbuh bibit-bibit wartawan berlatar belakang santri dari pesantren,” harap Ketua PWI Sidoarjo Mustain ketika memberikan sambutan.

Lebih jauh menurut dia, ngaji jurnalistik santri merupakan salah satu program kerja PWI Sidoarjo tahun 2022. Kegiatan ini melibatkan pondok pesantren yang tersebar di Sidoarjo yang telah dipilih oleh panitia.

"Jumlah santri yang mengikuti sebanyak 75 santri," ucapnya.

"Ngaji Jurnalistik tersebut dengan narasumbernya dari anggota PWI Sidoarjo yang telah memiliki sertifikasi uji kompetensi wartawan sebagai wartawan Muda dan Madya dari Dewan Pers," tambahnya.

Ngaji jurnalistik tersebut disambut antusias para santri. Apalagi, kegiatan juga dibuka dan diberikan motivasi oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor didampingi Plt Kepala Dinas Kominfo Didik Tri Wahyudi.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyampaikan, peran santri selama ini masih dipandang terbatas dalam mewarnai dunia informasi, terutama informasi digital. Selain itu, masyarakat juga masih memandang sebelah mata tentang pesantren. Hanya beberapa pondok pesantren saja yang mampu mengejar ketertinggalan di dunia digital.

“Kenapa fenomena itu bisa terjadi? Karena pondok pesantren kurang menekuni ilmu jurnalistik,” jelasnya.

Menurut Muhdlor, sapaan Bupati Sidoarjo itu mencontohkan, ada pondok prestasinya nomor satu di Asia, tapi tidak jadi berita nasional. Karena, dari Ponpes sendiri yang tidak mempunyai kemampuan jurnalistik dan tidak bisa membrandingnya.


Para santri peserta ngaji jurnalistik PWI Sidoarjo ketika foto bersama Bupati Ahmad Muhdlor. (Foto : Nanang Ichwan/iNewsSidoarjo).
 

Muhdlor berharap para santri memiliki bekal ilmu jurnalistik dan dapat membranding kegiatan positis di pesantren. Selain itu, dengan memiliki bekal ilmu menulis, para satri bisa menebarkan informasi positif di media sosial.

“Pondok pesantren ini menarik dan unik. Tapi kalau kemudian orang-orang di dalam pesantren tidak kreatif, ya wassalam. Pondok pesantren sekarang membutuhkan keahlian ilmu jurnalistik ini. Era sekarang ini harus dikuasai ilmu menulis itu,“ jelasnya.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut