SOLO, iNewsSidoarjo.id - Uang tabungan berjumlah kurang lebih Rp50 juta milik Samin yang dia simpan di celengan rusak dimakan rayap. Padahal, uang pecahan Rp50 - Rp100 ribu milik pria 53 tahun itu rencananya dibuat ibadah Haji.
Namun akibat uang celengan dimakan rayap tersebut, harapan Pria yang berprofesi penjaga sekolah di SDN Lodjiwetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, Jawa Tengah itu mengalami kesedihan yang mendalam.
Samin menjelaskan uang tersebut merupakan hasil menabung selama sekitar 2,5 tahun. Total uang tabungan yang berhasil dia kumpulkan berjumlah Rp100 juta. Uang sejumlah itu dia bagi ke dalam dua celengan. Celengan berisi Rp49,8 juta berhasil diselamatkan, sementara satunya tidak.
“Celengan selama ini disimpan di rak dalam kamar. Saya heran di sekitar lokasi menyimpanan dua celengan terdapat buku, tapi tidak dimakan rayap," ujar Samin dilansir dari iNews.id, Rabu (14/9/2022).
Sehari-hari Samin bekerja sebagai tenaga kontrak yang bertugas menjaga sekolah. Pekerjaannya antara lain membuatkan minum dan mengantarkan surat ke luar sekolah. Uang hasil jerih payahnya bekerja ditabung dengan cara dimasukkan celengan.
Dia mengaku tidak menyimpan uang di bank karena tidak banyak waktu. Terlebih sebagai penjaga sekolah, dirinya sangat sibuk menjaga siswa dan melayani guru. Uang tabungan itu rencananya akan digunakan untuk mendaftarkan haji empat anggota keluarganya ke Kementerian Agama (Kemenag).
"Tahunya tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Membuka celengan dan mengambil uang itu untuk mendaftar haji, ternyata dimakan rayap," ucapnya.
Dari Rp50 juta yang dimakan rayap, sekitar Rp9 juta masih terlihat berbentuk uang. Sedangkan sisanya dimakan rayap sampai tidak berbentuk. Samin kini hanya bisa pasrah, dan berharap Bank Indonesia (BI) Solo bisa menukar uang rusak miliknya agar bisa untuk mendaftar haji.
Artikel berita ini telah tayang di iNews.id, baca link berita ini :
https://www.inews.id/news/nasional/cerita-sedih-samin-sang-penjaga-sekolah-uang-celengan-haji-rp50-juta-dimakan-rayap/all
Editor : Nanang Ichwan