BOYOLALI, iNews.id - Warga lereng Gunung Merbabu punya tradisi unik sebelum menggelar panen tembakau. Tradisi itu dinamakan ritual tungguk tembakau.
Dilaksanakannya tradisi itu dengan harapan panen berlimpah dengan harga bagus. Tentu saja, doa dan harapan itu dipasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hasil panen tetap melimpah.
Melansir dari iNews.id, tradisi yang telah dilaksanakan turun temurun, dilakukan dengan mengarak gunungan tembakau keliling desa. Dua gunungan tembakau dan hasil bumi, diarak ratusan warga di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Dua gunungan diarak sejauh 2 kilometer, dimulai dari desa menuju kompleks makam sesepuh Desa Senden yang berada di atas ketinggian. Di kompleks makam yang dikelilingi perkebunan tembakau, warga melakukan doa bersama dan prosesi memetik daun sebagai simbol diawalinya tradisi tungguk tembakau. Warga juga makan bersama tumpeng nasi yang mereka bawa.
Gunungan daun tembakau nantinya akan dipotong-potong untuk dikeringkan dan dijual ke pabrik rokok. Tungguk tembakau menjadi tradisi turun temurun para petani di lereng Gunung Merbabu.
"Tradisi dilaksanakan setiap tahun sebelum panen daun tembakau. Selain melestarikan budaya daerah, kegiatan ini dapat mejadi daya tarik wisatawan,” kata Bupati Boyolali M Said Hidayat, Jumat (5/8/2022).
Sementara itu, warga berharap melalui tradisi tungguk tembakau, hasil panen akan lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Artikel berita ini telah tayang di iNews.id dengan judul :
https://jateng.inews.id/berita/warga-lereng-merbabu-gelar-tradisi-tungguk-tembakau-sebelum-panen?_ga=2.191629417.254323648.1658299606-amp-qAkCbF3yf5SnylrLhrEv36C_GNG7CMxzpucLiCkeUF_CrJesFIZpCU-P28-adk-v
Editor : Nanang Ichwan