Pemerintah Berisiko Keluarkan Ratusan Triliun Subsidi Energi Akibat Minyak Dunia Mahal

Athika Rahma
Minyak dunia mahal, pemerintah berisiko keluarkan Rp320 triliun untuk subsidi energi. Foto : sindonews

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, pemerintah kemungkinan meningkatkan nilai subsidi energi karena melonjaknya harga minyak dunia.

Menurutnya, pemerintah berisiko mengucurkan dana subsidi sebesar Rp320 triliun jika harga minyak dunia terus berada di atas kisaran 100 dolar AS per barel.

"Jadi kalau harga minyak dunia bertahan di level sekarang, pemerintah berisiko mengeluarkan dana Rp320 triliun untuk subsidi dan kompensasi BBM dan LPG. Itu belum termasuk listrik, mungkin listrik tidak sebesar itu," kata Arifin, dikutip Senin (18/4/2022).

Adapun harga minyak mentah Indonesia atau ICP dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dipatok hanya 63 dolar AS per barel, dengan perhitungan alokasi subsidi dan kompensasi BBM maupun LPG sekitar Rp130 triliun.

"Jadi ada Rp190 triliun yang harus bisa disiapkan kembali," ujarnya.

Arifin pun kembali mengingatkan, harga jual BBM dan LPG bersubsidi saat ini masih jauh dari harga keekonomian yang tengah melambung tinggi.

Untuk itu masyarakat diimbau menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga alokasi subsidi BBM dan LPG tidak tergerus dan lebih tepat sasaran.

Dia juga mengingatkan penyalahgunaan BBM subsidi akan menambah beban keuangan negara. Karena itu, masyarakat diminta ikut mengawasi dan melaporkan jika menemukan penyimpangan-penyimpangan dalam penyaluran dan pemakaian BBM subsidi.

Untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi, Pertamina tengah memodernisasi sistem monitoring Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Kita ingatkan juga ada pasal dalam undang-undang yang akan mengenakan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM subsidi, 6 tahun penjara dan denda Rp60 miliar," ucap Arifin.

Sementara itu, Kementerian ESDM memastikan pasokan BBM dan LPG sepanjang tahun ini dalam kondisi aman. Kestabilan pasokan menjadi prioritas agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, terlebih jelang Hari Raya Idulfitri.

"Cadangan stok dalam kondisi yang cukup ideal. Solar cukup untuk 21 hari, Pertalite untuk 19 hari, Pertamax 38 hari, Avtur 35 hari dan LPG 14 hari. Kami juga meminta kepada masyarakat yang mampu agar bisa menggunakan bahan bakar yang nonsubsidi, ini akan sangat membantu," tuturnya.iNewsSidoarjo.id

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network