JENEWA, iNewsSidoarjo.id - Sembilan negara pemilik senjata nuklir adalah Amerika Serikat, Rusia, Prancis, China, Inggris, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara. Lalu berapakah hulu ledaknya?
Melansir dari iNews.id, Lembaga Pemantau Pelarangan Senjata Nuklir dan Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir mengungkap, persedian hulu ledak nuklir secara global terus meningkat.
Data yang diungkap lembaga monitor menunjukkan, total hulu ledak dari sembilan negara pemilik senjata nuklir tersebut adalah 12.705 berdasarkan informasi teranyar pada awal 2022.
Diperkirakan 9.440 hulu ledak di antaranya atau setara dengan sekitar 138.000 kali bom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, merupakan persediaan yang siap digunakan setiap saat oleh negara-negara tersebut.
Hulu ledak nuklir bisa dipasang pada rudal serta bom yang dibawa oleh pesawat terbang, kapal selam, maupun kapal perang permukaan.
“Perang di Ukraina dan ancaman nuklir Vladimir Putin adalah satu lagi pengingat nyata dari bahaya besar bagi kehidupan di dunia, di mana beberapa negara bersikeras menumpukan keamanan mereka pada kapasitas nuklir besar-besaran dan tanpa pandang bulu,” kata Henriette Westhrin, sekretaris jenderal organisasi bantuan kemanusiaan Norwegian People's Aid, yang menerbitkan laporan tahunan bertajuk Pelarangan Senjata Nuklir, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (12/4/2022).
“Sangat memprihatinkan bahwa persediaan senjata nuklir untuk digunakan secara global saat ini meningkat," ujarnya, lagi.
Selain 9.440 hulu ledak nuklir dalam persediaan, diperkirakan ada 3.265 hulu ledak yang memasuki masa pensiun atau berusia tua sedang menunggu dibongkar di Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jumlah hulu ledak nuklir secara global sedikit menurun pada tahun lalu.
Namun pengurangan itu hanya disebabkan AS dan Rusia yang membongkar sejumlah kecil hulu ledak nuklir tua mereka.
“Belum ada pengurangan paralel dan berkelanjutan dari jumlah hulu ledak nuklir yang tersedia untuk digunakan,” kata Matt Korda, dari Federasi Ilmuwan AS, salah satu kontributor untuk lembaga monitor.
Pada 2007, penurunan persediaan hulu ledak nuklir yang bisa digunakan sewaktu-waktu di seluruh dunia melambat.
"Jumlah hulu ledak nuklir pada global usable stockpile bahkan sudah mulai meningkat lagi sejak titik terendahnya pada 2017 yakni sebanyak 9.227 hulu ledak,” kata Korda.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa China, India, Korea Utara, dan Pakistan, meningkatkan total persenjataan mereka tahun lalu. Inggris mengumumkan potensi peningkatan signifikan.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait