Foto KH. Anas Al Ayuby. Foto : Yoyok/Nanang.
Penjaga makam, Ponidi, telah merawat makam ini sejak sepuluh tahun lalu. Ia menjadi saksi hidup bagaimana makam ini menjadi pusat ziarah bagi banyak kalangan. Ponidi mengatakan, setiap malam Jumat, makam ini dipenuhi oleh para santri.
Selain itu, pada hari-hari biasa pun makam KH Anas juga banyak dikunjungi penziarah. “Setiap malam Jumat, banyak santri yang berziarah ke makam. Pada hari biasa juga ramai, tapii tidak seramai pada malam Jumat,” ujar Ponidi saat ditemui iNews Sidoarjo. Selasa (14/10/2025).
Keberadaan makam ini di tengah lumpur Lapindo seolah menjadi pengingat abadi akan sosok beliau dan kehendak Ilahi. Ponidi mengaku para peziarah tidak saja datang dari Sidoarjo, namun, banyak peziarah yang datang dari kota diluar Jawa Timur.
Bahkan, banyak juga peziarah yang datang dari luar pulau Jawa. “Para peziarah tidak saja datang dari Sidoarjo, namun banyak peziarah yang datang dari kota di luar Jawa Timur. Bahkan, banyak juga peziarah yang datang dari luar Pulau Jawa,” terang Ponidi.
Dengan makam KH Anas Al Ayubi yang berada di tengah lumpur Lapindo ini, menjafi keunikan tersendiri, pasalnya, disaat banyak bangunan rumah warga di kawasan terdampak yang terendam lumpur, dan berubah menjadi lautan lumpur, makam ulama NU ini berdiri kokoh, dengan di kelilingi taman.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
