Di antaranya bahan paparan proposal kegiatan, fosil dan artefak dari Hutan Tritik, dua warangka keris, produk dupa dari pohon kemenyan putih, dua batu berlian lansdaleite meteorit, serta wayang thimplong dengan tokoh Dewi Sekartaji. Audiensi tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Disporabudpar Nganjuk, Kabid Kebudayaan, Kasubag Umum, serta beberapa staf, dan turut didampingi KGPH Dharu Kusumo beserta istri, Olivia Zalianti.
Amin menambahkan, di hadapan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, pihaknya juga menyampaikan peran penting komunitas Kotasejuk (Komunitas Pelestari Sejarah dan Ekologi Nganjuk) dalam proses penemuan dan penyelamatan fosil Stegodon di Tritik. “Kami sampaikan bahwa penemuan awal dan langkah-langkah penyelamatan dilakukan bersama komunitas Kotasejuk yang selama ini aktif menjaga dan mendokumentasikan situs-situs sejarah di Nganjuk,” jelasnya.
Sebelumnya, Disporabudpar Nganjuk juga telah melakukan paparan proposal pengajuan di hadapan Direktur Sarana dan Prasarana, Fery Arlian, serta Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitas Kekayaan Intelektual Yayuk Sri Budi Rahayu.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik pemaparan tersebut dan menunjukkan antusiasme terhadap potensi kebudayaan Nganjuk. Ia bahkan menyatakan keinginannya untuk datang langsung ke Nganjuk guna melihat proses ekskavasi fosil Stegodon.
Jika temuan tersebut terbukti lengkap, pihaknya berencana membuat replika Stegodon untuk dipamerkan di Museum Nasional. Sementara itu, para direktur di lingkungan Kementerian menyampaikan apresiasi atas inisiatif audiensi dari Disporabudpar Nganjuk.
Dari total 23 proposal kegiatan yang diterima kementerian, 11 di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
