Yang menjadi tanda tanya besar, lanjut Samuel, adalah kepergian Sevi dari rumah pada Sabtu (26/7) sore, tanpa atribut ojol seperti biasanya. "Informasi yang kami dapat dari pihak keluarga, bahwa kemarin Sabtu sore dia pamitan keluar rumah sekitar pukul 16.00, tapi dalam posisi tidak memakai atribut ojol," jelasnya.
Setelah berpamitan, korban tidak kunjung kembali hingga malam. Pihak keluarga sempat menghubungi ponsel Sevi sekitar pukul 22.00, namun nomor tersebut sudah tidak aktif. "Pas ditelpon keluarganya malam itu, hp-nya sudah tidak terhubung," tambah Samuel.
Kabar duka ini langsung menyebar luas di kalangan komunitas ojol.
Ratusan driver dari berbagai daerah memadati rumah duka di Sekardangan untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa. “Kami mengecam keras tindakan kriminal terhadap driver ojol. Harapan kami, pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Sementara itu, aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan intensif. Dugaan kuat mengarah pada tindak pembunuhan. Jenazah Sevi saat ini masih berada di RSUD Ibnu Sina, Gresik, untuk proses autopsi guna mengungkap penyebab pasti kematiannya. (dik)
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
