Kisah Perjuangan Ibu Sidoarjo: Lepas dari Minus 19 dan Raih Penglihatan Normal Berkat Teknologi RLE

Aini Arifin
Salah satu warga saat memeriksakan matanya. Foto:ist

Operasi RLE sendiri merupakan prosedur koreksi penglihatan yang dilakukan dengan mengganti lensa alami mata menggunakan lensa intraokular (iOL). Idealnya dilakukan pada pasien di usia 35 tahun ke atas, sebab usia tersebut rentan dengan risiko Katarak, sehingga bisa sekaligus mencegah terjadinya Katarak di kemudian hari. “Dengan menjalani tindakan RLE ini, pasien tidak perlu lagi khawatir dengan risiko Katarak kedepannya. Karena bagaimanapun, setiap orang akan berisiko mengalami Katarak, seperti uban pada manusia yang terjadi karena proses penuaan,” tutur Miftakhur.

Bedanya, RLE dilakukan pada mereka yang belum mengalami Katarak. Karena itu, ke depannya, pasien dengan tindakan RLE ini akan terhindar dari Katarak juga. RLE dilakukan dengan prosedur mirip operasi katarak modern, menggunakan sayatan kecil dan teknologi presisi tinggi.

Prosesnya aman, cepat, dan hasilnya stabil dalam jangka panjang. “Pasien dengan tindakan RLE bisa merasakan bebas kacamata, dan lebih produksi sebelum usia senja,” jelasnya.

Lebih jauh Miftakhur menyebutkan, teknologi RLE ini dirancang untuk memperbaiki penglihatan secara permanen, terutama bagi pasien yang kondisi matanya tidak memenuhi kriteria untuk LASIK, seperti Kornea tipis, minus tinggi, atau mata kering kronis. “Bila ada pasien yang ingin bebas kacamata dengan minus, silinder tinggi, ataupun plus, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu untuk mendapatkan pemeriksaan pre Op RLE dan penentuan tindakan yang terbaik,” pungkasnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network