Saat ini, kawasan sekitar tanggul mulai dimanfaatkan sebagai lokasi wisata edukasi. Pemerintah setempat dan warga telah melakukan sosialisasi bersama Dinas Pariwisata agar lokasi ini memiliki nilai tambah sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. "Kami berharap ini bisa jadi tempat edukasi sejarah. Kalau dikembangkan dengan baik, warga bisa mendapat manfaat ekonomi,” kata Sastro.
Namun, jumlah pengunjung disebut tak seramai beberapa tahun lalu. Wisatawan yang datang lebih banyak ingin tahu sejarah lumpur Lapindo daripada sekadar berfoto. "Kami tetap sambut mereka dengan cerita. Ini sejarah yang harus kami rawat," imbuhnya.
Meski kawasan tersebut berubah total, warga tetap berkomitmen menjaga ingatan tentang tragedi yang terjadi hampir dua dekade lalu.
Mereka berharap generasi muda tak melupakan kisah perjuangan dari balik semburan lumpur. "Kami ingin anak cucu tahu, dari sinilah kami bangkit kembali setelah kehilangan segalanya," pungkas Sastro.
Tragedi lumpur Lapindo hingga kini masih menyisakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi warga Sidoarjo.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
