BOGOR, Sidoarjo.iNews.id-Dusun Panyarang, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor cukup masyhur dikenal dengan sebutan kampung janda.
Entah siapa yang menyematkan kampung tersebut sebagai kampung janda hingga saat ini sudah membumi. Namun, julukan Kampung Panyarang sebagai kampung janda memang sudah lama, sejak tahun 90-an.
Musababnya tak lepas dari beberapa peristiwa yang menyebabkan pada wanita di kampung itu kehilangan suami, sehingga menjanda. Kisah paling masyhur yang banyak diceritakan media di internet adalah peristiwa longsor yang merenggut nyawa banyak kaum pria di kampung tersebut.
Kabarnya, ada puluhan pria di kampung tersebut tewas akibat tertimbun longsor, sehingga menyebabkan banyak wanitanya menjanda. Sejak cerita-cerita kampungnya viral di internet, warga kampung justru tak mau banyak bicara dengan orang luar yang bertanya-tanya soal asal-usul kampung janda.
Sebagian warga memilih tidak berkomentar tentang julukan tersebut. Warga lebih mengarahkan ke salah seorang tokoh masyarakat, Ustaz Anwar Ardabili, tokoh masyarakat sekaligus kepala Dusun Panyarang.
Anwar mengatakan nama kampung janda ini merupakan julukan dari orang luar kampung yang sempat mengunjungi kampung ini. Saat itu, ada interaksi dengan beberapa warga, kebetulan yang mereka ajak bicara adalah ibu-ibu yang berstatus janda.
"Ada orang-orang yang katannya mahasiswa di tahun 2000-an lagi pelatihan, nanyanya kebetulan ke seorang janda namanya Ibu Sanah, dia kan warga dijawab seadanya," katanya dilansir dari Bogor.iNews.id, Jum'at (11/3/2022).
Pria 43 tahun itu ingin meluruskan kasak-kusuk tentang kampung yang konon dihuni puluhan janda ini, mulai dari bencana longsor tambang tahun 90-an yang katanya menjadi penyebab puluhan wanita di kampung ini menjadi janda, hingga isu lain seputar kematian massal akibat sambaran petir.
"Iya memang di sini janda banyak tetapi kalau soal janda karena musibah longsor itu tidak akurat, memang ada yang janda akibat suaminya kena longsor tapi tidak banyak," ungkapnya.
Ia menolak jika penyebab wanita di kampungnya menjanda dikaitkan dengan peristiwa bencana longsor tambang batu cadas yang menewaskan para kaum pria kampung ini. Penyematan kampung janda pun sempat mendapat penolakan dari warga, tapi mereka hanya bisa pasrah.
"Bukan saya tidak menerima kalau kampung ini tidak banyak janda, tetapi jangan dikaitkan dengan bencana longsor ini ditekankan musibah longsor tambang cadas mencapai sekian puluh orang, sehingga diakibatkan kampung ini jadi kampung janda, bukan seperti itu," tegas Anwar.
Meski demikian, Anwar mengakui banyak pria dari luar daerah yang penasaran mendatangi kampungnya. Beragam motifnya. Ada yang sekadar ingin membuktikan cerita-cerita di internet, melihat lebih dekat aktivitas wanita kampung hingga ada yang serius mencari pasangan.
"Jadi ada orang Bandung sampai nginap di kampung janda. Orang yang nginap itu mau cari janda di sini, ingin dijadikan istri," ungkapnya.
Anwar mengakui ada fenomena kekinian di kampung janda yang tak pernah terjadi sebelumnya. Ada janda di kampungnya yang mencari jodoh lewat Facebook.
"Ya seperti anak muda zaman sekarang, ada dari Jakarta, ada janda cerai hidup mendapatkan suami orang Tangerang. Itu mah baru-baru saja," pungkas pria 43 tahun yang rumahnya tak jauh dari lokasi danau bekas tambang yang konon longsorannya membuat banyak kepala keluarga kampung itu meninggal. Sidoarjo.iNews.id
Artikel ini telah tayang di Bogor iNews.id dengan judul. "Fakta Pesona Kampung Janda di Cigombong Bogor".
Baca artikel berita ini : https://www.google.com/amp/s/bogor.inews.id/amp/read/41163/fakta-pesona-kampung-janda-di-cigombong-bogor
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait