Operasi dilakukan, kata Billy, dengan memotong jaringan usus yang tidak berfungsi, lalu menyambungnya kembali.
"Papa sempat frustasi, uang papa enggak sampai Rp5 juta. Tapi Tuhan baik, selama masa operasi, papa bisa jual beberapa rumah dan banyak bantuan dari bos-bos papa," ungkap Billy.
Billy sendiri diketahui berprofesi sebagai agen properti yang berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Operasi berjalan lancar. Enam bulan kemudian bayi tersebut kondisinya membaik, walau pencernaan masih bermasalah, seperti diare berat hingga 20 kali dalam sehari pasca operasi.
Akibat diare berat itu, kondisi anus bayinya lecet parah. Dengan kondisi yang seperti itu, Billy dan istrinya memutuskan untuk bawa bayi tersayangnya berobat ke Kuching, Malaysia dengan keuangan seadanya.
Tak hanya ke Malaysia, Billy mencari pengobatan untuk anaknya itu sampai ke Jakarta, salah satunya ke RSCM. Bahkan, Billy mencari pertolongan juga ke seorang profesor yang mana sekali pemeriksaan plus obat, memerlukan biaya hingga Rp7 juta.
Segala cara dilakukan Billy untuk memperjuangkan kesehatan sang anak tercinta. Sampai akhirnya, Billy menemukan dokter spesialis anak di Pontianak yang ternyata cocok dengan kasus anaknya.
Dari dokter anak itu, diketahui kalau anak Billy ini alergi susu, daging, sayur, buah. Karena kondisi itu, anaknya jadi susah makan. Alhasil, solusinya adalah minum susu asam amino yang harganya Rp500 ribuan per 400gram dan itu tidak dijual di Pontianak, melainkan hanya di Jakarta.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
