Ini Penjelasan Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Qur'an

Widaningsih
Ada ungkapan populer yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an yang berjalan. Ungkapan ini menggambarkan betapa mendalamnya integrasi antara ajaran Al-Qur’an dan kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW ini. Foto ilustrasi/ist

Tidak terlewat waktu pada beliau untuk melakukan perbuatan yang tidak untuk Allah Ta’ala atau beliau berbuat untuk kebaikan dirinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak meremehkan orang miskin karena kemiskinannya dan penyakit kronisnya.

Beliau tidak takut kepada raja karena kekuasaannya. Beliau mengajak semua manusia kepada Allah dengan seruan yang sama. Di antara yang diriwayatkan oleh Abu Al-Bukhturi, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah menghujat seorang pun kaum Mukmin dengan satu hujatan, kecuali beliau akan menjadikannya sebagai penebus dosa dan sebagai kasih sayang.

Beliau bersabda, إِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً وَلَمْ أُبْعَثُ لَعَّانًا ‘Aku diutus tak lain sebagai rahmat (kasih sayang) dan tidak diutus sebagai tukang laknat.’ Apabila beliau diminta untuk mendoakan buruk pada seseorang, beliau mengubah doa buruknya menjadi doa baik. Beliau tidak pernah memukul seorang pun. Beliau tidak diberikan pilihan antara dua hal, kecuali beliau memilik yang paling mudah, kecuali jika di dalam pilihan tersebut terdapat dosa dan memutus silaturrahim.

Allah Ta’ala menggambarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam kitab Taurat sebelum beliau diutus menjadi nabi. Allah berfirman, ‘Muhammad utusan Allah adalah hamba-Ku yang terpilih, tidak bersikap keras, tidak berhati kasar, tidak bersuara keras di pasar-pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan pula, akan tetapi ia memaafkan dan berlapang dada.

Di antara akhlaknya adalah mengawali salam pada orang yang ditemuinya. Jika ada orang yang menahannya karena suatu keperluan, beliau akan tabah (bersabar) pada orang itu, sampai dia sendiri yang pergi. Beliau tidak menjabat tangan seseorang, kemudian beliau tidak melepaskan tangannya, sampai orang itu melepaskan tangannya.

Tempat duduk beliau diketahui di antara tempat duduk sahabat-sahabatnya. Allah Ta’ala berfirman, فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ آل عمران/159 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran : 159).

Allah telah menghimpun perilaku yang mulia dan politik yang sempurna. Beliau seorang yang umi (tidak bisa membaca dan menulis). Beliau hidup di tengah-tengah negeri yang jahiliyah dan padang sahara dalam keadaan fakir dan bekerja mengembala kambing. Beliau seorang yatim (tidak mempunyai ayah dan ibu).

Allah Ta’ala mengajarinya seluruh akhlak mulia, jalan yang terpuji dan kisah-kisah kaum terdahulu dan generasi yang akan datang, begitu pula keselamatan di akhirat, kebahagiaan dan keselamatan di dunia, selalu melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang tidak berguna. Jangan sekali-kali mengira bahwa kata-kata tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut merupakan karangan belaka, akan tetapi setiap kalimat yang tertulis tadi terdapat berpuluh-puluh hadis shahih yang termaktub dalam kitab Musnad, kitab hadis Shahih, dan kitab Sunan yang menjadi bukti dan saksinya. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network