Minum Air Bekas Kuda hingga Dibuang 14 Kali dari Pesawat, Ini Fakta Prajurit Kopassus di Medan Opera
Selidik punya selidiki, ternyata prajurit yang kenyang pengalaman di medan operasi ini baru pertama kali merasakan landing ketika mau ke Bosnia. Sebab selama ini, Mardi Rambo selalu hanya mengalami take off, karena biasanya sebelum landing ia sudah dibuang dari pesawat saat masih mengudara.
Lain hal yang dialami Mayor Umar saat betugas di medan operasi Darfur, Sudan. Perwira Kopassus yang tergabung dalam Kontingen Garuda United Nations African Mision in Darfur (UNAMID) ini berangkat ke Sudan di bawah Union Hybrid Operation yang menggabungkan PBB dan African Union (Uni Afrika).
Sebagai anggota tetap PBB sudah menjadi tugas Indonesia untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia.
"Waktu itu, saya ditugaskan untuk ke Darfur, Sudan. Penugasan mulai 5 September 2008 sampai kembali ke Tanah Air 6 September 2009. Tepat setahun," kenang Umar.
Seperti diketahui, Darfur merupakan salah satu daerah bergejolak di Sudan. Salah satu persoalan kekerasan yang menonjol di Darfur adalah pemerkosaan dan pembunuhan sistematis.
Banyak anak-anak diculik untuk dijadikan budak di kota besar. Adapun kelompok milisi Arab Janjaweed secara terorganisir menyerbu perkampungan warga Afrika. Serangan ini diikuti dengan pembunuhan terhadap kaum pria dan pemerkosaan pada perempuan setempat.
"Penduduk sangat trauma dan tertekan. Posisi mereka begitu serba salah, misalnya mereka butuh kayu untuk memasak, tapi tidak ada yang berani pergi mengambil ke hutan. Lelaki memilih tinggal di rumah karena kalau sampai tertangkap milisi Janjaweed, mereka akan dibunuh. Sementara kalau perempuan yang pergi maka mereka pasti diperkosa, tapi dibiarkan hidup," ucap Umar mengenai kondisi yang dialami masyarakat Darfur sektor Barat yang demikian tragis.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait