Tanpa banyak debat, Nanang dan istrinya akhirnya membawa anaknya keluar dari IGD dan pulang karena kondisi anak terus menangis.
"Saya menyayangkan, masak sekelas RSUD Sidoarjo tipe A tak ada alat untuk cek THT di IGD. Anak sudah kesakitan harus disuruh datang hari Senin ke THT. Lho, masak SOP seperti itu, masak tidak ada penanganan awal agar anak tidak menangis," ungkapnya dengan nada kesal.
Meski demikian, ia berharap agar RSUD Sidoarjo tak hanya ada stempel dengan rumah sakit tipe A namun juga meningkatkan pelayanan, termasuk alat yang ada di IGD.
"Ini rumah sakit plat merahnya Pemkab Sidoarjo. Tolong pelayanannya ditingkatkan, jangan hanya selogan saja," pungkasnya.
Terpisah, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor ketika dikonfirmasi melalu pesan singkat pada hari Minggu (19/11) belum juga membalas.
Sementara, Kepala Sub Bagian Humas dan Pemasaran RSUD Sidoarjo Sri Yuliati ketika dikonfirmasi melalui wa pada hari Minggu (19/11) memohon maaf atas ketidak nyamanan pelayanan yang dilakukan.
"Kami sudah koordinasikan dengan tim IGD. Terimakasih atas masukannya," ucapnya singkat.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait