SIDOARJO, iNews.id - Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo baru saja naik menjadi rumah sakit kelas A. Bahkan, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor sempat mengukuhkan RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit kelas A di Bale Bumi Mojopahit Gedung Dialisis RSUD Sidoarjo pada Senin (13/112023) lalu.
Rumah sakit tipe A itu sendiri merupakan rujukan utama dengan fasilitas yang dinilai lengkap, dan memadai untuk menangani berbagai kondisi medis. Termasuk berbagai fasilitas dan layanan unggulan bagi pasien mulai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, baik dari dokter, dan tenaga kesehatannya.
Namun, hal berbeda dialami pasangan suami istri Nanang dan Dewi ketika membawa putrinya yang berusia 5 tahun, untuk berobat melalui layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bukan pelayanan baik yang didapat.
Pasutri warga Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo itu terpaksa kembali membawa pulang putrinya, karena tak ada alat hingga dokter spesialis yang menjaga di IGD tersebut.
"Kami malah disarankan kembali hari Senin ke poli THT. Lha ini gimana anak saya sudah kesakitan. Masak sekelas RS tipe A di IGD tak ada alat tindakan cepat untuk kondisi darurat," ucap Nanang sembari menggerutu.
Nanang menjelaskan, kronologi kejadian pada Sabtu (18/11/2023) tengah malam sekitar pukul 23.15 WIB. Saat itu, membawa putrinya yang berusia 5 tahun langsung menuju IGD RSUD.
"Anak saya mengeluh karena mengalami sakit di telinga kanannya. Memang, sejak masuk RSUD anak saya menangis ketakutan," ucapnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait