Empat Remaja di Sidoarjo Alami Luka Bacok Usai Diserang Gerombolan tak Dikenal

Ulum Fajar Setiawan
Satu dari empat korban dugaan penganiayaan segerombolan pemuda ketika dirawat di rumah oleh orang tuannya. (Foto : Ulum Fajar S/iNewsSidoarjo.id).

SIDOARJO, iNews.id - Jika tak ada kepentingan mending di rumah saja. Mungkin pesan sederhana ini layak untuk dilakukan, khususnya di malam hari.

Hal ini menyusul kejadian berdarah di Sidoarjo yang terjadi terhadap empat orang remaja, FH (17), WH (18), AK (17), dan RK (17) harus mengalami kekerasan.

Informasi yang dihimpun, empat pemuda itu diduga dikeroyok oleh kelompok tak dikenal di depan SPBU Gedangan, Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo dengan senjata tajam kepada korban.

Salah satu korban berinisial FK, warga Kecamatan Waru bahkan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat luka yang dideritanya. Pelaku yang diduga berjumlah puluhan orang tersebut diduga merupakan gangster yang tengah menunjukkan eksistensinya.

Hal ini diperkuat dengan penganiayaan pada korban yang tanpa alasan. Pelaku yang tengah melintas, sekonyong-konyong langsung menyerang korban hingga ambruk dengan luka parah.

PW, orang tua FK, korban kekerasan itu menceritakan jika kejadian itu pada Minggu (22/10/2023) dini hari. Ia mengatakan jika anak kesayangannya itu lamit keluar bersama teman-temannya untuk mencari makan.

"Anak saya ijin untuk libur kerja, kemudian keluar sama temannya. Mereka pergi berempat dari Bungurasih ke arah Gedangan, boncengan naik motor," katanya, Senin (23/10/2023).

Tak berselang lama kemudian, salah satu tiba-tiba mogok di tengah jalan. Alhasil keempatnya pun berhenti. Setelah dicek kemudian diketahui motor itu mogok lantaran kehabisan bahan bakar.

Setelah melihat sekitarnya, akhirnya mereka melihat ada SPBU yang posisinya tak jauh dari mereka. Motor yang mogok pun lantas didorong menuju SPBU yang berada di depan Perumahan Puri Surya Jaya, Sidoarjo.

"Dua temannya ngisi bensin dulu. Anak saya nunggu di depan pom bersama teman satunya dan berencana untuk pulang usai isi bbm,” lanjutnya.

Namun sayangnya niatan tersebut urung segera terlaksana. Saat mereka selesai mengisi BBM, beberapa orang yang berjumlah sekitar 20 orang melintas di seberang SPBU.

"Gerombolannya berhenti, langsung menyebrang jalan menghampiri anak saya dan teman-temannya," jelasnya.

Tanpa sebab musabab langsung menyerang FK dan teman-temannya. Bahkan sejumlah orang dalam gerombolan menunjukkan sajam yang mereka bawa. Korban pun panik, dan berusaha menghindar.

Namun saking paniknya 3 dari empat remaja ini tak sadar jika temannya, FK, tertinggal lantaran jatuh.

“Anak saya kesandung. Pelaku yang berjumlah banyak langsung memukuli anak saya dan menyabet dengan senjata tajam,” ujarnya dengan mimik sedih menceritakan kejadian yang diceritakan anaknya itu.

Mengetahui FK dipukuli, ketiga temannya berusaha menolong. WH pun berteriak minta tolong pada warga sekitar, tapi sayang nyali warga tak ada yang besar, mereka diam tak memberi pertolongan.

Tak mendapat respon baik, WH pun memberanikan diri menolong FK hingga lengan kanannya terluka akibat sabetan senjata tajam.

Sementara temannya yang berinisial AK juga terkena sajam dan luka di bagian kepala setelah berusaha menolong FK.

“Anak saya sudah tak berdaya, tapi tetap dipukuli sama pelaku,” ujarnya.

Dirasa puas melukai menyerang korbannya, gerombolan tersebut lantas menuju ke arah Sidoarjo Kota.

“Anak saya sempat ke warung terdekat, spbu, posisi darah bercucuran, namun sayang tidak ada yang berani menolong,” tuturnya penuh emosi.

Seusai melukai korbannya, gerombolan tersebut pergi ke arah Sidoarjo Kota. "Anak saya sempat minta tolong di warung dekat pom bensin, posisi darah bercucuran, namun tidak ada yang berani menolong," imbuhnya.

Korban akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit, setelah temannya berhasil menghentikan sebuah truk yang tengah melintas.

"Luka sobek diatas kepala, pelipis, dagu, dan pinggang, mendapatkan jahitan, namun saya tidak tahu jahitannya berapa, karena saya tidak tega," jelasnya.

Usai pemeriksaan dan perawatan, pihak Rumah Sakit sebenarnya menyarankan untuk melakukan CT Scan mengingat luka korban. Namun karena terbentur dengan biaya, akhirnya orang tua membawa korban pulang untuk dirawat di rumah.

"Kami rawat di rumah," pungkasnya.

Editor : Nanang Ichwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network