Total ada 10 pelampung yang tersedia. Sementara itu karena bersifat layanan sosial, tidak ada tarif khusus. Penumpang cukup membayar seikhlasnya di dalam kaleng yang disediakan warga.
"Ini enggak bayar, tapi kalau ada uang ya kasih," ucap siswa Dandi.
"Ya biasanya pakai jembatan ini pakai getek biar enggak jauh," kata siswa lain, Ridho.
Biasanya siswa yang tinggal di Kelurahan Mergosono ini cukup jalan kaki dari rumahnya menuju ke sekolahnya di Kelurahan Bumiayu. Rakit itu rupanya dibuat warga RT 11/5 Kelurahan Mergosono secara swadaya.
Getek itu dibuat dari tong bekas. Untuk sekali jalan getek ini bisa dinaiki enam orang dewasa atau delapan anak-anak.
"Ini memang warga enggak pernah pakai getek. Awalnya ya pada takut cuma karena terdesak kebutuhan ya akhirnya naik. Tetapi tetap kita temani," ucap ketua RT sempat, Hadi Prasetyo, Rabu (4/10/2023).
Awalnya, getek ini dibuat untuk anak-anak dan warga sekitar saja. Namun karena manfaat dan efisiensi waktu banyak anak-anak dan pekerja yang ikut naik getek ini untuk menyeberangi sungai. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait