Dengan demikian, lanjutnya prinsip ini harus dipegang teguh dan tidak boleh tergoyahkan hanya karena materi, jabatan, dan kekuasaan. Terlebih pada masa memasuki pesta demokrasi lima tahunan pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif pada 2024.
Lebih lanjut dia mengatakan NU adalah gerakan yang mewujudkan apa yang menjadi kiprah dan tradisi para ulama Nusantara. Para ulama bukan hanya para pengabdi ilmu dan hanya menekuni ilmu-ilmu saja.
Akan tetapi, para ulama terbukti oleh sejarah menjalankan peran mengasuh, mendampingi, dan mengayomi umat (ri’ayatul ummah).
"Para ulama ini memandang umat ini dengan cara pandang rahmah, dengan cara pandang yang penuh kasih sayang, dengan cara pandang yang siap untuk mengambil tanggung jawab mengupayakan maslahat bagi umat,” tuturnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait