Namun, Mpu Gandring tetap tak mau menyerahkan pesanan keris Ken Arok karena menganggap belum sepenuhnya selesai. Perdebatan panjang itu akhirnya berakhir tragis, Ken Arok marah melihat kerisnya belum jadi kendati telah dimintanya.
Terdorong oleh kemarahan, keris itu ditusukkan Ken Arok pada Mpu Grandring. Lalu dipukulkan pada lumpang batu tempat pengumpulan bekas-bekas gosokan atau pambebekan.
Lumpang pecah menjadi dua. Dipukulkan lagi pada tempaan, yang juga pecah menjadi dua. Disaat sekarat akibat tusukan kerisnya sendiri oleh Ken Arok, Mpu Gandring mengucapkan sumpah.
"Angrok yang membunuh saya, juga akan terbunuh oleh keris itu kelak! Anak cucumu akan mati terbunuh oleh keris itu. Keris itu akan membunuh tujuh orang raja!" Sesudah itu matilah Mpu Grandring akibat keris yang dibuatnya.
Ken Arok yang mendengar ucapan itu, menyesal dan berjanji bahwa jika ia kelak benar jadi orang besar, anak cucu Mpu Gandring pun akan ikut menikmati kebahagiaan. Lalu pulang ke Tumapel. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait