Lagi, Mahasiswa UB Meninggal Di Gunung Arjuno, Ada Akar Mimang hingga Istana Raja Gaib

Avirista Midaada
Gunung Aruno menyimpang banyak kisah mistis. (istimewa).

MALANG, iNewsSidoarjo.id – Mahasiswa Universitas Brawijaya meninggal dunia saat mendaki Gunung Arjuno. Kematian pendaki ini pun dikaitkan dengan cerita mistis yang terdapat di gunung tersebut.

Praktisi spiritual Ki Mudo Leksono menuturkan, di Gunung Arjuno terdapat sebuah permukiman gaib yang kerap mengganggu aktivitas pendaki.

Permukiman ini dihuni oleh beberapa makhluk menyerupai manusia, namun berpakaian Jawa zaman dahulu, lengkap dengan keris dan parang hingga blangkon.

"Caranya berpakaian memang kerajaan. Ada yang pakai blangkon dan telanjang dada. Ada yang bangsawan pakai kain sedikit, seperti di film-film," katanya, dilansir dari iNews.id Selasa (22/8/2023).

Tak hanya itu, aktivitas gaib layaknya acara pernikahan dengan iringan gamelan juga sering terdengar di Gunung Arjuno. Aktivitas tersebut kerap mengganggu pendakian, sehingga hilang konsentrasi.

"Kelihatan banyak orang, mereka lewat seperti prajurit. Aktivitasnya habis maghrib sampai pagi. Itu kayak di pasar. Cuma di sana seperti zaman dahulu. Ada istana kerajaan gaib juga, ya persis ada rajanya juga," katanya.

Pengakuan sama juga disampaikan pendaki Gunung Arjuno yang pernah tersesat, Muhammad Naam.

Dia mengaku pernah menjumpai orang-orang dengan penampilan aneh saat tersesat di hutan Gunung Arjuno. Dirinya bahkan melihat istana layaknya di kerajaan-kerajaan.

"Ada pendopo tempat kayak raja. Jadi raja diam di depannya orang banyak, kayak di pendopo. Pendoponya besar tapi enggak ada penghalangnya. Cuma ada tiangnya saja. Di alas mana enggak tahu saya. Bukan alam kita," kata Naam.

Keanehan juga terdapat pada pepohonan yang ada di sekitarnya. Pepohonan itu memiliki akar yang menjulang tinggi hingga ke atas. Konon akar pepohonan itu merupakan akar mimang yang kerap kali membuat orang-orang tersesat, karena hanya ada di alam tak kasat mata.

"Pohonnya besar-besar. Kadang akarnya sampai ke atas. Kalau lihat ke arah matahari sudah enggak kelihatan. Kabut menutupi hutan sampai mau subuh. Itu (kabut) tandanya masuk di alam mereka," katanya.

Namun selama berada di alam gaib itu Naam mengaku tak banyak berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata tersebut. Dia memilih untuk diam ketika berada di alam mereka.

"Karena mereka itu acuh tak acuh, jadi ya enggak mau komunikasi. Makanya nggak interaksi," tuturnya.

Diketahui, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Yodeka Kopaba (21) asal Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek Agam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara meninggal dunia pada Minggu kemarin (20/8/2023).

Korban program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian ini meninggal di pos dua pendakian, diduga karena mengalami hipotermia.

Gunung Arjuno Welirang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sementara untuk Gunung Welirang, memiliki ketinggian 3.156 mdpl. Gunung Arjuno, terletak bersebelahan dengan Gunung Welirang, termasuk Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II.

Puncak Gunung Arjuno terletak dalam satu punggungan yang sama dengan puncak Gunung Welirang, dan lebih dikenal sebagai kompleks Arjuno-Welirang.

Akses pendakian di gunung setinggi 3.339 Mdpl ini bisa ditempuh melalui empat posko pendakian yakni Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi, Pasuruan, serta jalur Sumberbrantas, di Kota Batu, dan terakhir melalui jalur Lawang, Kabupaten Malang. iNewsSidoarjo

Editor : Nanang Ichwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network