KYIV, iNewsSidoarjo.id – Serangan dua rudal Rusia menghantam bangunan apartemen di kota Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur, pada Senin. Sedikitnya lima orang tewas dan 31 lainnya luka-luka akibat serangan ini. Video dan gambar yang dirilis oleh pejabat Kyiv menunjukkan orang-orang memilah-milah puing-puing termasuk gedung apartemen lima lantai yang rusak parah. Ambulans berada di lokasi untuk merawat yang terluka.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko, yang dikutip dari sindonews.com melalui laman Reuters, Selasa (8/8/2023), empat warga sipil tewas dalam serangan pertama dan seorang pejabat darurat tewas dalam serangan kedua.
Klymenko mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Di antara yang terluka adalah 19 polisi, lima penyelamat dan satu anak. Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan selain apartemen, serangan rudal Rusia juga merusak sebuah hotel dan bangunan sipil lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan online menuduh Rusia berusaha untuk tidak meninggalkan apa pun kecuali "batu pecah dan hangus" di Ukraina timur.
Pernyataannya disertai rekaman bangunan apartemen lima lantai yang rusak dengan satu lantai hancur sebagian. Pokrovsk memiliki populasi sebelum perang sekitar 60.000 orang.
Serangan mematikan itu terjadi hanya sehari setelah para pejabat dari sekitar 40 negara berkumpul di Arab Saudi untuk mengupayakan penyelesaian damai bagi perang di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin mengecam pembicaraan dua hari di Jeddah sebagai tidak memiliki “nilai tambah sedikit pun” karena Moskow—tidak seperti Kyiv—tidak diundang.
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia mengulangi jaminan sebelumnya bahwa Moskow terbuka untuk solusi diplomatik dengan persyaratannya yang akan mengakhiri perang berusia 17 bulan, dan siap untuk menanggapi proposal serius.
Tuntutan Kremlin termasuk Kyiv harus mengakui aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina, yang saat ini hanya dikendalikan sebagian oleh pasukan Rusia, dan Crimea yang direbut Moskow pada 2014.
Tetapi Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Zelensky, mengesampingkan tuntutan Moskow sebelumnya yang akan memberi Rusia waktu untuk menggali lebih dalam di bagian Ukraina yang telah didudukinya.
Dia mengatakan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa pasukan Rusia harus sepenuhnya mundur dari wilayah pendudukan dan tidak akan ada kompromi dari Kyiv untuk itu. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait