SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Penertiban pedagang blok sebelah Timur pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (31/7/2023) berlangsung ricuh.
Ratusan petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri terlibat bentrok dengan pedagang yang menolak dipindah ke lokasi baru. Penolakan pedagang bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, pada tahun 2022, juga terjadi penolakan saat petugas berusaha menertibkan pedagang. Salah satu pedagang, Sholeh, mengaku tidak tahu jika hari ini lapaknya akan dibongkar paksa oleh petugas.
"Saya tidak tahu kalau hari ini akan dibongkar, saya hanya ingin mencari nafkah," kata Sholeh.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Sidoarjo, Yany Setiawan, menegaskan bahwa penertiban ini adalah finalisasi.
"Penertiban ini adalah finalisasi. Mengingat upaya serupa sudah kita lakukan beberapa kali namun selalu ada penolakan," kata Yany.
Yany mengaku jika penertiban kali ini dibantu oleh personil dari kepolisian dan TNI dengan total 487 petugas gabungan.
Ditanya mengenai kekacauan yang terjadi dalam penertiban itu, pihaknya mengaku jika hal tersebut adalah ulah oknum provokator.
"Kekacauan tadi adalah ulah oknum provokator yang berusaha menggagalkan penerbitan," jelasnya.
Dua orang berhasil diamankan petugas dari kekacauan tersebut. Pembongkaran lapak pedagang bakal dilakukan selama tiga hari dengan pemantauan langsung oleh petugas.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait