Dudung, Sandi, dan Nasaruddin Umar memiliki latar belakang berbeda dengan Ganjar yang dipersepsikan sebagai politikus nasionalis sekuler sesuai karakter dari PDIP.
PDIP, lanjut Ginting, akan melihat kandidat bakal cawapres dari koalisi kompetirornya. Jika mengusung pengusaha, maka yang akan ditampilkan adalah Sandiaga Uno.
Jika menampilkan figur dari militer, maka PDIP akan menempatkan Jenderal Dudung Abdurachman. Namun, jika koalisi lawan menampilkan tokoh ulama, maka partai banteng moncong putih akan menyorongkan Nasaruddin Umar.
“Jadi PDIP biasanya akan melihat calon kompetitornya terlebih dahulu dalam mengusang kandidat bakal cawapres. Hal itu akan dilakukan di ujung akhir pendaftaran ke KPU pada November 2023,” jelas dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
Dikemukakan, Ganjar dicitrakan sebagai aktualisasi partai bercorak nasionalis sekuler dan memiliki basis massa kuat di Jawa Tengah dan Bali. Sehingga PDIP membutuhkan pendamping yang kuat di luar Jawa Tengah dan Bali.
Ketiga tokoh itu dicitrakan sebagai figur nasionalis religius dan dapat mendulang suara di wilayah di mana suara PDIP kurang kuat.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait