Gagah! Inilah Sosok Mahapatih Gajah Mada Pemersatu Nusantara Hasil Pencitraan Artificial Intelligenc

Emanuel Yuswantoro, SM Said
Sosok Mahapatih Gajah Mada, hasil pecintraan artificial intelligence (AI) yang diunggah akun Instagram @ainusantara. Foto/Instagram/@ainusantara

Sementara kisah cinta Gajah Mada dengan Dyah Pitaloka Citaresmi juga disebutkan dalam beberapa literatur. Putri Kerajaan Sunda tersebut, terkenal akan kecantikannya pada masa itu, dan terdengar hingga ke telinga Prabu Hayam Wuruk.

Namun saat Dyah Pitaloka dilamar Prabu Hayam Wuruk, sang patih berusaha menggagalkannya. Lalu terjadi Perang Bubat antara Majapahit dengan Kerajaan Sunda, yang menyebabkan Dyah Pitaloka bunuh diri karena seluruh pasukan Kerajaan Sunda yang dipimpin Maharaja Linggabuana berhasil dibunuh oleh prajurit Majapahit, pimpinan Gajah Mada.

Dari buku karya Gesta Bayuadhy juga disebutkan, kalau Gajah Mada adalah sesosok pimpinan yang tidak berambisi pada harta, tahta dan wanita. Ini disebut-sebut setelah Gajah Mada mengucapkan sumpah palapanya guna mempersatukan Nusantara.

Sosok sang mahapatih ini, dalam biografi novel sejarah karya Langit Kresna Hadi berjudul "Gajah Mada: Hamukti Palapa", yang diterbitkan Tiga Serangkai, Solo, juga disebutkan tidak berambisi pada wanita.

Dalam biografi tersebut ditulis kutipan dialog antara Gajah Mada dengan Mahapatih Arya Tadah tentang istri atau wanita.

Berikut kutipan tersebut:

"Perempuan adalah sumber kelemahan bagiku, Paman! Yang jika aku layani, akan menjadi penghambat semua gerak langkahku. Ke depan, aku tak ingin terganggu oleh hal sekecil apapun. Padahal, ke depan, Majapahit membutuhkan para lelaki perkasa, membutuhkan laki-laki yang tangguh, tidak takut darah tumpah dari tubuhnya, dibutuhkan laki-laki pilih tanding yang berani berkorban dan tidak terikat oleh waktu,".

"Bagaimana seorang laki-laki bisa bebas dan berani meluaskan wilayah Majapahit, yang untuk keperluan itu mungkin harus dengan pergi bertahun-tahun jika dia terikat oleh seorang isteri, terikat oleh anak atau keluarga. Bagaimana aku bisa mewujudkan semua impianku itu jika aku terganggu makhluk perempuan bernama isteri, yang merengek merajuk. Isteri atau perempuan bagiku tidak ubahnya rasa lapar dan haus yang harus dilawan,".

Gajah Mada mampu mewujudkan sumpah palapanya dengan mempersatukan Nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit. Pelaksanaan politik penyatuan Nusantara, yang terinspirasi dari raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara tersebut, dilakukan Majapahit selama 21 tahun lamanya. iNewsSidoarjo.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network