JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kinerja APBN di awal tahun 2023 sangat baik.
Hal itu didasari dengan adanya APBN pada bulan pertama tahun ini mencatatkan surplus Rp90,8 triliun.
"Situasi APBN pada bulan pertama mengalami surplus Rp90,8 triliun, atau 0,43 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA Februari 2023 secara virtual, Rabu (22/2/2023).
Melangsir dari iNews.id selain itu, pendapatan negara juga naik 48,1 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp232,2 triliun.
Belanja negara mencatatkan pertumbuhan di awal 2023 mencapai Rp141,4 triliun. Angka ini naik 11,2 persen yoy atau 4,5 persen dari target.
"Ini adalah kenaikan yang lebih tinggi lagi dibandingkan akhir tahun 2022, mencapai Rp232,2 triliun atau 9,4 persen dari target. Ini tentu mencerminkan kondisi perekonomian secara keseluruhan," ucapnya.
Sementara itu, keseimbangan primer bahkan mencatatkan surplus sebesar Rp113,9 triliun.
"Ini adalah kinerja pada bulan Januari 2023, dan kinerja ekonomi Indonesia salah satu yang paling resilien di tengah gejolak perekonomian global," tuturnya.
Dari sisi perekonomian global, terutama negara-negara maju, masih mengalami tantangan yang sangat berat. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan lebih lambat dari tahun 2022.
Sehingga, tren melemahnya ekonomi di negara maju untuk 2023 masih berlanjut.
"Prospek 2023 di negara-negara maju masih dibayangi berbagai risiko, seperti geopolitik, ruang fiskal relatif sempit, suku bunga masih tinggi, tekanan sektor properti China, dan yang lainnya," ucap Sri Mulyani. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait