1. Abdul Moeis Hasan Pria kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur pada 2 Juni 1924 ikut serta berjuang di masa kemerdekaan. Abdul Moeis Hasan semasa muda telah memberikan kontribusi dalam pergerakan nasional. Ketika berusia 16 tahun, Abdul Moeis Hasan telah mendirikan ROEPINDO (Rukun Pemuda Indonesia) dan BPPR (Balai Pengajaran dan Pendidikan Rakyat).
Lewat dua organisasi yang ia dirikan, Abdul Moeis Hasan berhasil menyatukan pemuda Kalimantan Timur pada kemerdekaan Indonesia 1945. Namun, setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan, Samarindah dan Kalimantan Timur masih berpihak dengan pemerintah Belanda.
Mengetahui hal ini Abdul Moeis Hasan tidak ambil diam, dirinya lalu membuat gerakan partai lokal bernama Ikatan Nasional Indonesia (INI) sebagai wadah untuk diplomasi dengan pemerintah lokal. Usaha Abdul Moeis Hasan berbuah manis, lewat gerakannya di partai lokal membuat Samarinda dan Kalimantan Timur sepakat bergabung dengan Republik Indonesia Serikat pada 1949 silam.
Namun, perjuangan dan karier politik Abdul Moeis Hasan ternodai dengan tuduhan sebagai antek PKI dari lawan politiknya saat ia masih menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur.
Abdul Moeis Hasan akhirnya memutuskan mundur dan memilih aktif di kegiatan sosial sampai akhir hidupnya. Mengetahui hal ini Abdul Moeis Hasan tidak ambil diam, dirinya lalu membuat gerakan partai lokal bernama Ikatan Nasional Indonesia (INI) sebagai wadah untuk diplomasi dengan pemerintah lokal.
Usaha Abdul Moeis Hasan berbuah manis, lewat gerakannya di partai lokal membuat Samarinda dan Kalimantan Timur sepakat bergabung dengan Republik Indonesia Serikat pada 1949 silam.
Namun, perjuangan dan karier politik Abdul Moeis Hasan ternodai dengan tuduhan sebagai antek PKI dari lawan politiknya saat ia masih menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Abdul Moeis Hasan akhirnya memutuskan mundur dan memilih aktif di kegiatan sosial sampai akhir hidupnya
2. Abdul Rozak Abdul Rozak lahir di Komering, Sumatera Selatan pada tahun 1891, ia termasuk pejuang yang berkontribusi dalam pergerakan nasional. Abdul Rozak merupakan tokoh politik yang mendukung kemerdekaan Indonesia dari kependudukan Jepang.
Saat masih di Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Indonesia Raya, ia bolak-balik dipenjara dan disiksa oleh pasukan kekaisaran Jepang.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait