JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Ada latar belakang dan sejarah dibalik penetapan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. Ya, penetapan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan itu sejak tahun 1945. Sejarah itu tak lepas dari pertempuran besar yang ada di Kota Surabaya.
Lalu bagaimanakah latar belakang dan sejarahnya?. Berikut sebagaimana dilansir dari iNews.id, Sabtu (5/11/2022). Melansir Jurnal Inovasi Penelitian (2021) bertajuk ‘Pertempuran Surabaya Tahun 1945 dalam Perspektif Perang Semesta’ pertempuran ini didasari oleh keengganan rakyat Surabaya untuk kembali dijajah oleh Belanda.
Kala itu, Belanda datang dengan membonceng tentara sekutu, NICA. Tentara Belanda beralasan ingin membebaskan tawanan perang usai Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia 2. Bahkan, masyarakat Surabaya merobek bendera Belanda di atas hotel Yamato, pada 19 September 1945, sebagai bentuk protes kehadiran NICA dan Belanda.
Sebelumnya, bendera tersebut sengaja dipasang oleh beberapa orang keturunan Indo-Belanda. Intensitas semakin terasa panas ketika komandan militer Inggris, Albertine Walters Sothern Mallaby tewas pada 30 Oktober dalam kontak senjata, di sekitaran Jembatan Merah, Surabaya.
Kematian Mallaby jelas membuat tentara Inggris naik pitam dan meminta Soekarno untuk bertanggung jawab. Inggris bahkan mengultimatum Indonesia untuk segera menyerahkan seluruh senjatanya kepada Inggris, paling lambat tanggal 10 November sebelum pukul 6 pagi.
Sayangnya, perbincangan yang dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat tidak menemui titik terang alias buntu. Soekarno pun menyerahkan seluruh keputusan di tangan rakyat Surabaya.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait