MOSKOW, iNews.id - Vladimir Lisin, dulunya hanya tukang listrik namun pria 65 tahun saat ini merupakan salah satu orang terkaya di Rusia. Bukan hanya itu, ia juga bergelar doktoral.
Melansir dari iNews.id, berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, Vladimir Lisin memiliki kekayaan sebesar 21,5 miliar dolar AS atau setara Rp309 triliun.
Dia merupakan orang terkaya keempat di Rusia, setelah Vladimir Potanin dengan kekayaan 28,5 miliar dolar AS, Leonid Mikhelson dengan kekayaan sebesar 23,2 miliar dolar AS, dan Alexey Mordashov dengan kekayaan senilai 21,6 miliar dolar AS.
Namun sebelum menjadi supertajir, miliarder berusia 65 tahun itu pernah menjadi tukang listrik di Siberia. Tidak banyak informasi mengenai kehidupan masa lalu Lisin, namun diketahui orang tuanya adalah orang yang biasa saja.
Miliarder yang lahir di Ivanovo pada 7 Mei 1956 itu dikenal sebagai anak yang sangat pendiam, pemalu, dan serius saat kanak-kanak.
Pada titik tertentu, keluarganya pindah dari kota kelahirannya ke Novokuznetsk dan setelah lulus sekolah, dia melanjutkan kuliah ke Siberian Metallurgical Institute.
Dia memulai karier pertamanya menjadi tukang listrik di Yuzhkuzbassugol, Siberia. Kemudia setelah lulus kuliah pada 1979, dia bekerja di perusahaan lokal pembuat baja Tulachermet.
Kemudian dia ditunjuk sebagai operator pabrik pengecoran baja dan tak lama dipromosikan menjadi supervisor hingga akhirnya menjadi manajer.
Posisi itu didapatnya berkat ketekunan, ketja keras dan keinginannya melakukan pekerjaan apa pun secara efisien. Kemudian, dia melanjutkan kuliah S2 di Ukrainian Research Institute of Metallurgy pada 1984 dan pada 1990 menjadi lulusan di Higher Commercial School at the Academy of Foreign Trade.
Dan pada 1992, mendapat gelar doktor di bidang Ekonomi dan Manajemen dari Akademi Narkhoz. Selain itu, dia mendapatkan gelar doktor dari Institut Baja pada 1996. Setahun setelahnya, dia mendapat gelar doktor di bidang teknik logam. Kemudian, dia menjadi profesor di RANEPA pada 199 dan mendapat gelar doktor di bidang ekonomi pada 2005.
Saat kuliah S2 atau pada 1985, Lisin mendapatkan pekerjaan di pabrik metalurgi TSK-Steel di Karaganda, Kazakhstan. Dia menjadi wakil kepala insinyur di pabrik tersebut. Setelah runtuhnya Uni Soviet, dia pindah ke Moskow pada 1992.
Dia bergabung dengan sekelompok pedagang melalui Trans-World Group yang memenangkan kendali industri baja dan alumunium Rusia. Dalam waktu sekitar lima tahun, dengan menggunakan keuntungan perdagangan, Lisin memperoleh saham pengendali NLMK melalui pasar sekunder dan menjadi ketuanya.
Selain ketua NLMK Group, Lisin juga mengendalikan operator kereta barang terbesar di Rusia, First Cargo. Dia juga mempunyai beberapa pelabuhan dan perusahaan pelayaran.
Artikel ini telah tayang dengan judul "Miliader Rusia Berharta Rp 309 Triliun Dulunya Tukang Listrik di Siberia".
Baca artikel berita ini :
https://www.inews.id/finance/bisnis/kisah-miliarder-rusia-berharta-rp309-triliun-dulunya-tukang-listrik-di-siberia
Editor : Nanang Ichwan