get app
inews
Aa Text
Read Next : Siswi SMK Tewas Tersambar KA Pandalungan di Waru, Sempat Duduk di Timur Rel

Jelang Natal, Ratusan Siswa Sulap 2.000 Botol Bekas Jadi Pohon Natal Megah Setinggi 3 Meter

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:54 WIB
header img
Pohon Natal dari botol plastik bekas krya siswa SD Santo Yusup Sidoarjo. Foto: Nanang Ichwan.

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Jelang perayaan Natal, sebanyak 620 siswa dari Sekolah Dasar Katolik (SDK) Santo Yusup, Desa Tropodo, Waru, Sidoarjo, menunjukkan kreativitas luar biasa.

Mereka berhasil menyulap ribuan barang bekas menjadi pernak-pernik Natal yang indah, termasuk sebuah Pohon Natal megah setinggi 3 meter yang terbuat dari botol air mineral bekas. Para siswa, mulai dari kelas I hingga kelas VI, telah mengumpulkan botol dan limbah plastik di sekolah sejak enam bulan lalu.

Diperkirakan, lebih dari 2.000 botol bekas digunakan untuk menciptakan total 23 pohon Natal dan berbagai dekorasi lainnya.

Kepala Sekolah SD Katolik Santo Yusup, Isidora Iva Handayani, menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan program sekolah. "Tema P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) salah satunya adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, yaitu kita memanfaatkan barang bekas, mengolah limbah menjadi sesuatu yang berguna. Karena kita mendekati Natal, sehingga barang bekas ini kita buat pernak-pernik Natal dan salah satunya pohon Natal," katanya kepada iNewsSidoarjo.id. Kamis (11/12/2025).

Selain pohon setinggi 3 meter, 22 pohon Natal berukuran kecil juga diletakkan di setiap ruang kelas. Para siswa berkreasi menggunakan berbagai limbah lain seperti sendok plastik bekas, gelas plastik, hingga kertas bekas bungkus semen untuk membuat buah Natal dan lingkaran Adven.


Siswa dan guru SD Santo Yusup kerja sama membuat ornamen natal dari barang bekas. Foto: Nanang Ichwan.

Hasil karya para siswa yang dipamerkan di kelas masing-masing, juga terdapat gua natal, yang terbuat dari kertas bungkus semen dan jerami. "Kami itu lebih menekan pada karakter. Dengan kegiatan ini, kami mengajarkan anak-anak untuk tidak buang sampah sembarangan, mengetahui cara bekerjasama, dan terus berkreativitas agar ketika mereka lulus nanti menjadi anak yang mandiri," jelasnya.

Dalam proses pembuatannya diperlukan ketelitian dan kesabaran. Tak hanya itu, saat merangkai potongan botol yang sudah dibentuk sedemikian rupa, juga diperlukan ketepatan ukuran. “Kita mulai mengerjakan sekitar dua minggu. Para siswa dan guru bekerjasama dengan cara saya membuat video tutorialnya dan anak-anak mempraktekannya di kelas masing-masing,” terang Setya Oktavian guru seni di sekolahan tersebut. Hal yang sama juga diungkap Sabas, pengajar SDK Santo Yusup kelas IIB.

menurutnya kesuksesan dalam memamerkan karya kreatifitas para siswa ini, bentuk nyata dari implementasi dari program sekolah. “Keterlibatan siswa, orang tua dan guru merupakan hal penting dalam kemajuan sekolah. Terutama dalam membangun karakter anak,” ungkapnya.

Editor : Aini Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut