get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Genangan, DPUPR Nganjuk Perbaiki Drainase dan Pedestrian Jalan Brantas

Gajah Purba 800 Ribu Tahun Tertanam  di Hutan Nganjuk, Wabup: Akan Kita Display di Museum Tritik

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:10 WIB
header img
Ekskavasi Fosil Gajah Purba Stegodon di. Foto: ist.

NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Ekskavasi fosil gajah purba Stegodon trigonochephalus di Hutan Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memasuki hari terakhir dari sepuluh hari rencana kegiatan, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan ini dilakukan oleh tim dari Museum Geologi Bandung, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk, dengan dukungan Komunitas Kotasejuk serta warga setempat.

Proses pengangkatan fosil dilakukan secara bertahap dengan kehati-hatian tinggi. Sebagian fragmen diketahui belum mengalami proses fosilisasi sempurna, sehingga rawan rusak apabila terpapar air atau tekanan berlebih.

Setelah diangkat, fosil akan disimpan sementara di Museum Anjuk Ladang sebelum dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk proses konservasi dan pembuatan replika.

Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, meninjau langsung lokasi ekskavasi meski harus menempuh jalur berat di tengah hujan deras.

Ia mengatakan, hasil ekskavasi sejauh ini telah menemukan sekitar 70 persen bagian tubuh gajah purba tersebut, termasuk tulang rusuk, tulang pinggul, tulang punggung, serta gading sepanjang sekitar 2,5 meter. “Alhamdulillah, sebagian besar fragmen tubuh Stegodon sudah ditemukan. Berdasarkan posisi, fosil ini rebah ke kiri dengan kaki belakang di sisi kanan. Kami berharap keseluruhan struktur dapat diangkat secara utuh,” ujar Trihandy.

Menurut Trihandy, setelah proses ekskavasi selesai, Pemerintah Kabupaten Nganjuk bersama Museum Geologi akan melakukan konservasi dan replikasi fosil tersebut.

Rencananya, hasil temuan akan dijadikan koleksi permanen di museum situs Tritik yang sedang dibangun. “Kami berharap ada dua replika, satu disimpan di Museum Geologi Bandung, satu lagi dipajang di museum situs Tritik agar masyarakat bisa belajar langsung dari sini,” ujarnya.

Pembangunan museum situs di Desa Tritik saat ini telah mencapai tahap penyelesaian struktur utama.

Namun, menurut Trihandy, masih dibutuhkan dukungan pembiayaan untuk penyelesaian bagian plafon dan lantai. “Kita tidak menyangka bahwa di lokasi ini akan ditemukan Stegodon sebesar ini. Ke depan, replika yang akan dibuat diharapkan berskala 1:1 agar masyarakat dapat melihat bentuk aslinya. Target kami, tahun ini museum sudah bisa diresmikan,” ujarnya.

Trihandy menambahkan, temuan ini diharapkan menjadi ikon baru Kabupaten Nganjuk sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu wilayah penting dalam studi prasejarah di Jawa Timur. “Secara stratigrafi, lapisan tanah di sini diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun. Selain fosil gajah purba, ditemukan pula gigi buaya, fosil babi, hingga kuda nil. Ini menunjukkan kawasan Tritik dan sekitarnya memiliki potensi besar sebagai situs prasejarah lengkap di Jawa Timur,” katanya.

Sementara itu, Ketua tim ekskavasi dari Museum Geologi Bandung, Unggul Prasetyo Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini merupakan tindak lanjut dari survei yang dilakukan pada 2024. “Tahun lalu kami menemukan indikasi kuat keberadaan Stegodon di titik ini, namun karena waktu dan cuaca terbatas, lokasi hanya dilokalisasi dan ditutup kembali. Tahun ini kami buka dan ekskavasi bersama Kotasejuk dan warga,” jelas Unggul.

Menurut Unggul, tantangan terbesar selama ekskavasi adalah kondisi cuaca hujan yang dapat mempercepat pelapukan fosil. “Kalau fosil kena air terus, bisa cepat rapuh. Karena itu, prioritas kami sekarang adalah menyelamatkan semua fragmen secepatnya sebelum konservasi lanjutan,” ujarnya.

Ekskavasi fosil Stegodon trigonochephalus di Tritik ini menjadi salah satu penemuan paling signifikan di Jawa Timur. Selain menjadi bukti kehidupan fauna besar di masa Pleistosen, temuan ini juga membuka peluang pengembangan wisata edukatif berbasis arkeologi dan geologi di Kabupaten Nganjuk.

Editor : Aini Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut