get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembangunan Gerai KDMP Tawangsari Sidoarjo Dikebut, Kemenkeu Pastikan Progres Sesuai Rencana

Tangis Perpisahan di Singopadu Sidoarjo: Fairuz, Santri Tekun yang Pergi di Usia Muda

Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:27 WIB
header img
Pemakaman santri korban Ponpes ambruk Al-Khoziny Sidoarjo. Foto: ist.

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id , – Suaranya bergetar, matanya merah menahan tangis. Fairuz, santri berusia 16 tahun asal Desa Singopadu, Tulangan, menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, beberapa waktu lalu. “Dia itu kembar. Keinginannya sendiri mondok di sana, sejak lulus SD sudah di Al Khoziny,” tutur Wahyu Ilham Permadani, menahan haru mengenang adik kembarnya, Fairuz Shirojuddin.

Rumah duka di Jalan Singajaya RT 1/RW 1 dipenuhi keluarga, kerabat, dan tetangga yang datang untuk menyambut kepulangan jenazah sang santri yang dikenal tekun dan rajin beribadah itu.

Sekitar pukul 21.00, suasana duka menyelimuti ketika peti jenazah Fairuz diturunkan dari mobil ambulans. Tangis pecah di antara pelukan keluarga yang tak kuasa menahan kehilangan.

Fairuz merupakan putra kedua pasangan Sukirman (60) dan Febri (40). Setelah disalatkan di masjid dekat rumahnya, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Singopadu dengan suasana penuh isak haru.

Menurut Wahyu, sang adik dikenal sebagai pribadi yang tekun dan memiliki semangat tinggi dalam menimba ilmu agama. Sejak kecil, Fairuz sudah bercita-cita menjadi santri dan memilih mondok di Al Khoziny atas kemauannya sendiri. “Fairuz itu anaknya nggak pernah ngeluh. Kalau libur, selalu cerita tentang kegiatan di pondok dan teman-temannya,” ujarnya.

Fairuz memiliki saudara kembar bernama Fairocha, siswi kelas XI SMK Negeri 2 Krian. Kabar duka itu sempat membuat Fairocha sangat terpukul. “Awalnya kembarannya shock banget waktu dengar kabar itu. Tapi sekarang sudah mulai bisa menerima,” tambahnya.

Fairuz terakhir kali pulang ke rumah pada awal September lalu, saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak ada firasat apa pun kala itu. Ia berpamitan seperti biasa sebelum kembali ke pesantren untuk melanjutkan kegiatan belajar.

Sebagai informasi, musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran ambruk pada Senin (29/9), menelan sejumlah korban jiwa. Hingga kini, Ditreskrimum Polda Jatim masih menyelidiki penyebab pasti robohnya bangunan tersebut.

Editor : Aini Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut