get app
inews
Aa Text
Read Next : Pikap Bermuatan Material Terguling di Exit Tol Waru, Pengemudi Selamat dari Maut

Nafis Tinggalkan Duka Mendalam, Sempat Minta Pulang Sebelum Musala Ponpes Al-Khoziny Ambruk

Jum'at, 10 Oktober 2025 | 18:10 WIB
header img
Proses pemakaman almarhum Nafis. Foto: ist

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id– Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Mohammad Abdul Rohman Nafis, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi ambruknya musala ponpes tersebut. Nafis, remaja berusia 15 tahun asal RT 4/RW 1, Jalan Perintis III, Desa Pulungan, Kecamatan Sedati, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia tercatat sebagai santri kelas IX dan sudah tiga tahun menimba ilmu di ponpes itu. Menurut pihak keluarga, keinginan untuk mondok datang dari dirinya sendiri. Nafis dikenal sebagai anak yang mandiri dan taat beribadah. Jenazahnya tiba di rumah duka pada Kamis malam (9/10) dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pulungan sekitar pukul 21.36 WIB.

Tante almarhum, Arumi, menceritakan bahwa semasa hidupnya Nafis dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. “Dia (Nafis, red) itu ramah, mudah akrab sama seseorang. Kalau sama orang kampung sini banyak yang kenal dan akrab,” ujar Arumi saat ditemui di rumah duka.

Arumi juga mengenang keponakannya sebagai anak yang sopan dan berbakti kepada orang tua. “Nafis ini sopan santun, patuh sama orang tua, dan menghargai sanak saudaranya. Kepergiannya benar-benar membuat keluarga kehilangan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum musibah terjadi, Nafis sempat menghubungi ibunya dan meminta dijemput pulang. “Sebelum kejadian itu, hari Sabtu, dia sempat telepon mamanya. Katanya, Ma, aku jemputen. Ayo pulang. Aku kepingin jalan-jalan sama mama.’ Tapi mamanya nggak nurutin karena baru saja habis liburan panjang,” kenang Arumi.

Permintaan itu belakangan diyakini keluarga sebagai isyarat terakhir dari Nafis. Hanya dua hari setelah panggilan itu, keluarga dikejutkan kabar dari grup pondok bahwa bangunan musala ambruk pada Senin (29/9). “Keluarga nggak nyangka sama sekali. Kirain semua santri selamat,” imbuhnya.

Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Nafis. Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi kepergian sang santri yang dikenal berperilaku baik dan rajin beribadah itu. Diketahui, musala Ponpes Al-Khoziny, Buduran, ambruk pada Senin (29/9).

Hingga kini, Ditreskrimum Polda Jawa Timur masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti robohnya bangunan tiga lantai tersebut.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut