Tim SAR Terus Berjibaku di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 19 Jenazah Ditemukan Dalam Sehari
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Suara mesin alat berat berpadu dengan teriakan komando petugas masih menggema di lokasi reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Minggu (5/10) sore.
Di tengah tumpukan beton dan baja yang menjulang, semangat tim SAR gabungan tak sedikit pun surut. Hari demi hari berlalu sejak musibah itu terjadi, namun upaya pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan tanpa henti.
Para petugas, dibantu relawan dan unsur TNI-Polri, berjibaku mengangkat puing satu per satu demi menemukan korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan mushola dan asrama santri.
Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan bahwa proses evakuasi kali ini merupakan salah satu yang paling sulit sejak operasi dimulai sepekan lalu. “Kami harus bekerja ekstra hati-hati karena banyak korban tertimbun material berat di bawah reruntuhan bangunan. Setiap puing kami angkat satu per satu, memotong rangka-rangka baja dengan sangat hati-hati, baru kemudian bisa mengevakuasi korban,” ujar Emi.
Menurutnya, tim gabungan beberapa kali menghentikan penggunaan alat berat ketika kondisi lapangan dinilai berisiko tinggi.
Langkah itu dilakukan untuk memberikan ruang bagi petugas yang harus memotong besi atau mengangkat puing secara manual. “Keselamatan tim tetap jadi prioritas. Karena itu, saat kondisi terlalu berbahaya, alat berat kami hentikan sementara dan pekerjaan dilanjutkan secara manual,” tambahnya.
Hingga Minggu sore, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 19 jenazah baru, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 45 orang. Selain itu, terdapat 104 orang yang berhasil selamat, serta dua korban ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part).
Rangkaian evakuasi berlangsung nyaris tanpa henti sejak tengah malam. Berdasarkan data yang dihimpun, proses penemuan korban berlangsung berturut-turut dari pukul 00.13 hingga 16.03 WIB. Seluruh jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.
Emi menegaskan, operasi besar ini melibatkan puluhan unsur SAR dari berbagai daerah. Pihaknya memastikan seluruh potensi SAR dikerahkan untuk menyisir area yang masih berpotensi menyimpan korban. “Prioritas utama kami adalah memastikan tidak ada satu pun korban yang tertinggal di bawah reruntuhan. Semua potensi SAR kami kerahkan penuh,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlanjut. Fokus utama tim kini tertuju pada sektor utara bangunan, area yang disebut belum terintegrasi dengan struktur utama dan masih menyimpan risiko tinggi serta kemungkinan adanya korban yang belum ditemukan.
Editor : Aini Arifin