Modus Baru! Wanita Selundupkan Obat Terlarang dalam Pembalut ke Lapas Porong

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Upaya penyelundupan barang terlarang ke Lapas Kelas I Surabaya atau Lapas Porong, Sidoarjo, semakin nekat dan tak terduga.

Terbaru, seorang wanita berinisial SA mencoba memasukkan obat-obatan yang diduga terlarang ke dalam lapas dengan cara menyembunyikannya di dalam pembalut wanita yang diletakkan di alat kelaminnya.

Baca Juga

Lapas Porong Luncurkan Tahu Nigarin, Makanan Organik Berteknologi Jepang Buatan Warga Binaan

Aksi ini terungkap saat layanan kunjungan tatap muka bagi keluarga narapidana kembali dibuka, tepatnya pada Kamis (24/7). SA diketahui datang membesuk seorang narapidana kasus narkotika berinisial K.

Namun, gelagat mencurigakan SA membuat petugas lapas, khususnya petugas perempuan yang melakukan pemeriksaan menaruh curiga. “Dalam penggeledahan rutin, petugas kami mendapati adanya kejanggalan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan sejumlah barang mencurigakan,” ungkap Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka KPLP) Lapas Kelas I Surabaya, Mashuri Alwi, saat dikonfirmasi.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan beberapa butir obat diduga terlarang, satu kabel USB, dan sabun. Yang mengejutkan, seluruh barang tersebut dibungkus dengan pembalut wanita dan disembunyikan di bagian pribadi SA. “Barang-barang itu disembunyikan di area pribadi pengunjung. Ini menunjukkan modus penyelundupan kini makin kreatif dan ekstrem,” tegas Mashuri.

Baca Juga

Sabu Diselipkan dalam Sol Sandal, Aksi Penyelundupan di Lapas Porong Digagalkan Petugas

Usai pengungkapan, SA langsung diamankan dan dibawa ke ruang KPLP untuk pemeriksaan lanjutan.

Proses pendalaman dilakukan oleh tim pengamanan, dipimpin langsung oleh Mashuri Alwi, bersama Kepala Bidang Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kabid Adkam) serta Koordinator Kunjungan. “Kami juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang bersangkutan,” tambahnya.

Mashuri menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh jajaran petugas untuk tidak lengah. Ia menginstruksikan peningkatan pengawasan, terutama terhadap modus-modus penyelundupan yang kian berkembang. (dik)

Editor : Aini Arifin