get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengendara Motor Asal Tuban Tewas Setelah Bertabrakan dengan Truk Tronton di Tikungan Tajam Padeg

Kisah Dwi Soetjipto, Diusia 70 Bukan Halangan Taklukkan Tanjakan Brutal Kediri Dholo KOM 2025!

Selasa, 22 Juli 2025 | 17:53 WIB
header img
Sosok Dwi Soecipto saat mengikuti lomba bersepeda Kediri Dholo KOM 2025. Foto:ist

KEDIRI, iNewsSidoarjo.id - Semangat membara tak mengenal usia. Itulah yang ditunjukkan oleh Dwi Soetjipto, pria kelahiran Surabaya yang kini menetap di Jakarta. Di usianya yang menginjak kepala tujuh, berhasil mencuri perhatian di ajang balap sepeda Kediri-Dholo KOM 2025 pada Minggu (20/7).

Meski tak lagi muda, Dwi dengan gagah berani mampu menyelesaikan rute sepanjang 82 kilometer yang dikenal brutal. Jalur ini mengharuskan para peserta melewati tanjakan legendaris menuju Gunung Kelud dan Air Terjun Dholo, Besuki. Tanjakan ikonik Kelok 9 hingga jalur menanjak nyaris 45 derajat yang dijuluki "tanjakan tak punya akhlak" tak menggoyahkan tekadnya.

Bagi Dwi, keikutsertaannya dalam Dholo KOM bukan sekadar event biasa, melainkan sebuah ritual dan pembuktian bahwa semangat hidup tak memiliki tanggal kedaluwarsa. "Yang saya lawan bukan peserta lain, tapi diri saya sendiri. Tanjakan adalah ujian tekad," ujar Dwi Soetjipto.

Setiap kayuhan pedal dan setiap tarikan napas mantan Kepala SKK Migas itu dipenuhi dengan kesadaran dan ritme yang terjaga. Di tengah lintasan, ia menjadi panutan bagi para pesepeda lain. "Semangat Pak Dwi! Panutan!" teriak salah seorang pesepeda muda, yang dibalas Dwi dengan anggukan dan terus melanjutkan kayuhannya. Dholo KOM 2025, seperti edisi sebelumnya, lebih dari sekadar perlombaan.

Ia adalah perayaan hidup. Dwi Soetjipto memaknainya sebagai bentuk syukur atas tubuh yang sehat dan jiwa yang terus ingin berkembang. "Bersepeda bukan hanya tentang fisik, tapi mental. Ketika kita bisa disiplin di lintasan, kita bisa disiplin dalam hidup," ungkap eks Dirut Pertamina itu.

Pria yang pernah memimpin perusahaan strategis negara ini kini menemukan kedamaian memimpin dirinya sendiri di jalanan sunyi yang dikelilingi alam. Ia tak lagi mengejar kemenangan, melainkan menemukan versi terbaik dari dirinya yang kini tenang di tikungan pegunungan, jauh dari hiruk pikuk ruang rapat.

Sekitar 400 peserta dari berbagai kota, bahkan mancanegara dan komunitas sepeda, memadati garis start. Dari atlet hingga penghobi, semua menyatu dalam semangat menaklukkan tanjakan dan diri sendiri. Namun, di antara ribuan cerita, kisah Dwi Soetjipto paling mencuri perhatian.

Bukan karena kecepatannya, tetapi karena konsistensi, ketenangan, dan keteguhan yang terpancar dari setiap kayuhannya. "Ini bukan soal siapa tercepat. Tapi siapa yang tak menyerah," pungkas Dwi Soetjipto.

Dholo KOM 2025 telah menjadi panggung bagi para pengayuh untuk menulis ulang arti hidup, satu kilometer demi satu kilometer. Di tengah tanjakan yang menguras tenaga, Dwi Soetjipto membuktikan bahwa umur hanyalah angka, semangatlah yang menjaga kita tetap melaju.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut